3 Amalan sederhana kisah pemuda sholeh calon penghuni ahli Surga
3 Amalan sederhana kisah pemuda sholeh calon penghuni ahli Surga
Terkadang kita sering berdoa, dan banyak melakukan ibadah mahdhah vertikal langsung berhubungan dengan Allah SWT dan banyak dzikir kepada Allah agar kita bisa tergolong kedalam golongan ahli surga calon penduduk Surga .
Namun kita lupa bahwa selain ibadah mahdhah ada ibadah Ghairu Mahdhah yagn berkaitan dengan makhluk lainnya antar manusia dengan manusia yang justru bisa amalan ini bisa mengantarkan kita masuk kedalam surga Allah SWT, seperti kisah teladan calon penghuni surga yang di katakan oleh Rasulullah Nabi Muhammad SAW .
Suatu hari para sahabat duduk dalam satu majelis bersama Rasulullah SAW . Ketika sedang memberi nasihat, beliau berkata, "Sebentar lagi akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni surga," Ucap Rasulullah kepada para sahabatnya. Para Shahabat Nabi pun saling bertatapan, di sana ada Abu Bakar Ash Shiddiq , Utsman bin Affan, Umar bin Khattab, dan berbagai Shahabat lainnya Para sahabat tampak penasaran pada sosok penghuni surga tersebut.
Tak lama berselang, tiba - tiba muncul seorang lelaki Anshar dengan janggut masih basah oleh air wudu. Ia berjalan pelan - pelan sementara tangan kirinya menjinjing sandalnya.
Dalam kesempatan yang sama, keesokan harinya Rasulullah kembali berkata demikian, "Akan datang seorang lelaki penghuni surga." Tak lama kemudian lelaki itu kembali muncul. Hal tersebut juga diucapkan oleh Rasulullah SAW hingga pada kesempatan ketiga. Sehingga para sahabat banyak yang penasaran terhadap pemuda tersebut. Di antara mereka bertanya - tanya tentang amalan yang dilakukan oleh pemuda tadi sehingga Nabi Muhammad SAW menyebutnya sebagai penghuni Surga .
Seorang Shahabat, Mu'adz bin Jabbal ra, karena rasa penasarannya ia kemudian mencoba mencari alasan agar bisa tinggal bersama pemuda tadi selama tiga hari dan menyelediki keistimewaannya.
Ternyata Mu'adz bin Jabbal ra pun di izinkan oleh pemuda itu untuk tinggal bersamanya selama tiga hari. Di malam pertama, Mu'adz bin Jabbal ra bangun untuk Tahajud, tapi ia mendapati pemuda tadi ternyata masih tidur hingga datang waktu Subuh. Setelah itu, pemuda tadi membaca Alquran namun bacaan pemuda tersebut masih terbata - bata, dan tidak begitu fasih. Dan ketika masuk waktu Dhuha, Mu'adz bin Jabbal bergegeas menunaikan shalat Dhuha, sementara pemuda itu tidak.
Hal tersebut terus berlangsung hingga tiga hari, Mu'adz bin Jabbal belum menemukan keistimewaan dari pemuda tersebut. Bahkan ketika Abdullah sedang berpuasa sunah, pemuda itu ternyata malah tidak puasa sunah.
Mu'adz bin Jabbal ra pun semakin heran dengan ucapan Rasulullah Saw. Tidak ada yang istimewa dari amalan pemuda itu, tetapi Beliau Saw menyebutnya sebagai pemuda ahli surga. Akhirnya Mu'adz bin Jabbal pun memutuskan untuk bertanya langsung pada pemuda tadi.
"Wahai saudaraku, sesungguhnya Rasulullah Saw menyebut - nyebut engkau sebagai pemuda ahli surga. Tetapi setelah aku amati, tidak ada amalan istimewa yang engkau amalkan," ucap Mu'adz bin Jabbal .
Muazd kepada pemuda tadi. "Engkau tidak Tahajud, bacaanmu pun tidak begitu fasih, pagi hari pun kau lalui tanpa shalat Duha, bahkan shaum sunah pun tidak," tambahnya. "Lalu amal apa yang engkau miliki sehingga Rasul Saw menyebutmu sebagai ahli surga." tanya Mu'adz.
"Saudaraku, aku memang belum mampu Tahajud. Bacaanku pun tidak fasih. Aku juga belum mampu shalat Duha. Aku pun belum mampu untuk shaum sunah. Tetapi ketahuilah, sudah beberapa minggu ini aku berusaha untuk menjaga tiga amalan yang baru mampu aku amalkan," jawab pemuda tadi.
"Amalan apakah itu?" tanya Muadz tampak penasaran.
"Pertama, aku berusaha untuk tidak menyakiti orang lain. Sekecil apa pun, aku berusaha untuk tidak menyinggung perasaan orang lain. Baik itu kepada ibu bapakku, istri dan anak - anakku, kerabatku, tetanggaku dan semua orang yang hidup di sekelilingku. Aku tak ingin mereka tersakiti atau bahkan tersinggung oleh ucapan dan perbuatanku," terang pemuda tadi.
"Yang kedua, aku berusaha untuk tidak marah dan memaafkan. karena yang aku tahu bahwa Rasulullah tidak suka marah dan mudah memaafkan.
Dan yang terakhir, aku berusaha untuk menjaga tali shilaturahim. Menjalin hubungan baik dengan siapa pun. Dan menyambungkan kembali tali silaturahim yang terputus," terang pemuda tadi.
"Demi Allah..., engkau benar - benar ahli surga. Ketiga amalan yang engkau sebut itulah amalan yang paling sulit aku amalkan," ucap Mu'adz bin Jabbal
Jadi 3 Amalan pemuda penghuni calon ahli Surga
1. berusaha untuk tidak menyakiti orang lain
2. berusaha untuk tidak marah dan memaafkan
3. berusaha untuk menjaga tali shilaturahim
Semoga kita bisa mencontoh akhlak sahabat nabi dengan mengamalkannya.