Golongan orang-orang yang selamat di akhirat dari azab siksa neraka dan masuk syurga tanpa hisab
Kelak Manusia akan dikumpulkan oleh Allah SWT di padang masyar dengan terbagi menjadi tiga kelompok atau tingkatan golongan manusia ,
Apabila kita membaca QS.Al-Waaqi'ah (surah ke 56), maka kita akan tau segala sesuatu tentang hari kiamat dan juga akhirat, dan akan dijelaskan pula oleh Allah bahwa pada hari Akhir nanti, manusia akan dibagi menjadi 3 golongan, yaitu Golongan kanan yang mulia, Golongan kiri yang sengsara, dan golongan yang paling mulia dan paling dekat kepada Allah, yaitu golongan yang paling pertama beriman.
وَكُنْتُمْ أَزْوَاجًا ثَلَاثَةً أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ وَأَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ أُولَٰئِكَ الْمُقَرَّبُونَ
dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu
Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, ( QS.Al-Waaqi'ah- 7-11 )
1. Golongan pertama adalah golongan yang paling mulia, yaitu golongan orang-orang yang paling pertama beriman, merekalah yang paling dekat kepada Allah, mereka berada dalam jannah kenikmatan.
Mereka itu terdiri dari segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata, mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, mereka semuanya berada di surga yang menyediakan segala jenis kenikmatan yang baik, minuman yang lezat dan tidak memabukkan, buah-buahan,daging, mereka juga ditemani bidadari yang sangat menawan
2. Golongan kedua adalah golongan Kanan, adalah golongan yang bahagia, yaitu segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.
Mereka masuk juga kedalam surga yang didalamnya terdapat pohon bidara yang tak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk, ditemani bidadari dan gadis perawan yang penuh cinta dan juga seumur.
3. Golongan terakhir adalah golongan kiri, mereka itu adalah golongan yang paling sengsara, mereka masuk neraka dan kekal didalamnya, Mereka berada dalam siksaan angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Mereka itulah yang pada masa hidupnya itu bermewah-mewahan
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi SAW menyebutkan, Allah memberitahukan kepadanya bahwa pada hari kiamat, ada sekitar 70 ribu orang dari kalangan umatnya yang masuk surga tanpa hisab. Setiap satu orang membawa 1000 orang.
وَعَدَنِى رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يُدْخِلَ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِى سَبْعِينَ أَلْفاً بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ مَعَ كُلِّ أَلْفٍ سَبْعُونَ أَلْفاً
“Rabbku ‘azza wa jalla telah menjajikan padaku bahwa 70.000 orang dari umatku akan dimasukkan surga tanpa hisab dan tanpa siksa. Setiap 1000 dari jumlah tersebut terdapat 70.000 orang lagi.” (HR. Ahmad 5: 268. ).
Menurut hadis tersebut ada 70,000 umat Muhammad s.a.w yang akan masuk syurga tanpa hisab dan tanpa azab.
Golongan-golongan orang-orang mukmin yang selamat dari Akhirat tanpa hisab ini dikatakan akan mempunyai muka bercahaya seperti bulan purnama.
Dari‘Auf bin Malik, ia berkata: “Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
افْتَرَقَتِالْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، فَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ،وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِوَسَبْعِينَ فِرْقَةً، فَإِحْدَى وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِيالْجَنَّةِ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَتَفْتَرِقَنَّ أُمَّتِي عَلَىثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، وَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَثِنْتَانِ وَسَبْعُونَفِي النَّارِ» ، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ؟ قَالَ: «الْجَمَاعَةُ»
“Yahudi terpecah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan, satu (golongan)masuk Surga dan yang 70 (tujuh puluh) di Neraka. Dan Nasrani terpecah menjadi72 (tujuh puluh dua) golongan, yang 71 (tujuh puluh satu) golongan di Nerakadan yang satu di Surga. Dan demi Yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya,ummatku benar-benar akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, yangsatu di Surga, dan yang 72 (tujuh puluh dua) golongan diNeraka,’ Ditanyakan kepada beliau, ‘Siapakah mereka (satu golonganyang masuk Surga itu) wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab,‘Al-Jama’ah.” (HR.Ibnu Majah no. 3992)
Al-Jama’ah adalah Golongan Ahlussunnah Wal Jamaah satu-satunya golongan yang selamat dari ancaman neraka,
Berikut adalah Golongan orang-orang yang selamat di akhirat dari azab siksa neraka dan masuk syurga tanpa hisab
1. Senantiasasetia berpegang teguh dengan manhaj (jalan Rasulullah Sholallahu’alaihi wasallam dan para sahabatnya dalam hidupnya.
DariAbu Hurairah Radhiallahu’anhu, Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda:
إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْشَيْئَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُمَا: كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّتِي
“Sesungguhnya aku telah tinggalkan untuk kalian dua perkara, kaliantidak akan tersesat (apabila berpegang teguh) kepada keduanya, yaitu Kitabullah(Al-Qur’an) dan Sunnahku” (Mustadrak ‘ala Shohihain no. 319).
2. Mereka akan selalu kembali kepada firman Allah dan sabda Rasul-Nya, tatkala terjadiperselisihan di antara mereka, sebagai realisasi dari firman Allah:
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍفَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِوَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا
“… Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, makakembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benarberiman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)dan lebih baik akibatnya” (Q.S An-Nisa: 59).
3.Golongan yang selamat tidak mendahulukan perkataan seseorang atas firman Allah dan sabdaRasul-Nya, sebagai realisasi dari firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاتُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَسَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah danRasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagiMaha Mengetahui” (Q.S Al-Hujurat: 1).
4. mereka senantiasa menjaga kemurnian tauhid, sebagai realisasi dari firman Allah:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّأُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untukmenyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu…” (Q.SAn-Nahl: 36).
5. ciri golongan yang selamat adalah mereka senang menghidup-hidupkan sunnah-sunnah RasulullahSholallahu’alaihi wa sallam baik dalam ibadah, perilaku dan dalam segenaphidupnya. Tapi jumlah mereka sedikit.
Dari Ibnu Umar Radhiallahu’anhuma, Rasul Sholallohu’alaihi wa sallam bersabda:
طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ، طُوبَىلِلْغُرَبَاءِ، طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ “، فَقِيلَ: مَنِ الْغُرَبَاءُ يَا رَسُولَاللهِ؟ قَالَ: ” نَاسٌصَالِحُونَ فِي نَاسِ سَوْءٍ كَثِيرٍ، مَنْ يَعْصِيهِمْأَكْثَرُ مِمَّنْ يُطِيعُهُمْ “
“Beruntunglah orang-orang yang asing, beruntunglah orang-orang yangasing, beruntunglah orang-orang yang asing”. Dikatakan: “Siapa orang asing ituwahai Rasulullah ?”. Beliau menjawab: “Yaitu orang-orang yang sholeh dilingkungan orang banyak yang berperangai buruk, orang yang menentang mereka lebihbanyak daripada orang yang mentaati mereka” (HR. Ahmad dalam Musnad IbnuUmar).
6. golongan yang selamat tidak fanatik kecuali kepada firman Allah dan sabda Rasul-Nya yang makshum (dijaga dari dosa), yang berbicara tidak berdasarkan nafsu. Adapun selain daripada itu, perkataannya bisa ditolak dan diterima.
Imam Malik Rahimahullah berkata:
ليس أحد بعد النبي صلى الله عليهوسلم إلا ويؤخذ من قوله ويترك إلا النبي صلى الله عليه وسلم
“’Tidak ada seorang pun setelah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam,kecuali dari perkataannya itu ada yang diambil dan yang ditinggalkan, kecualiNabi Shollallohu alaihi wa sallam” (Ibnu Abdil Barr dalam Al-Jami’ 2/91).
7. Golonganyang selamat adalah mereka yang selalu menyeru kepada kebaikan dan mencegahdaripada kemunkaran.
DariAbu Sa’id Al Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata : Aku mendengar RasulullahShallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًافَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْيَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَان
“Barang siapa di antaramu melihat kemungkaran, hendaklah iamerubahnya (mencegahnya) dengan tangannya (kekuasaannya) ; jika ia tak sanggup,maka dengan lidahnya (menasihatinya) ; dan jika tak sanggup juga, maka denganhatinya (merasa tidak senang dan tidak setuju) , dan demikian itu adalahselemah-lemah iman”. (HR.Muslim no. 49).
8. Golongan yang selamat mengingkari peraturan dan perundangan yang dibuat manusia jikabertentangan dengan ajaran Islam.
RasulullahSholallahu’alaihi wa sallam bersabda:
لاَ طاَعَةَ لِمَخْلُوقٍِ فِيمَعْصِيَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Tidak boleh mentaati makhluk, dengan maksiat kepada Allah ‘Azzawa Jalla” (HR. Ahmad dalam Musnad Ali bin Abi Thalib).
9. Golongan yang selamat adalah mereka yang mentaati pemerintah yang sah, selamapemerintah tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam
DariAnas bin Malik Radhiallahu’anhu, Rasulullah Sholallohu’alaihi wa sallambersabda:
اسْمَعُوا وَأَطِيعُوا، وَإِنِ اسْتُعْمِلَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ
“Hendaknya kalian mendengar dan taat, meskipun yang menggunakan(berkuasa) atas kalian seorang hamba sahaya dari Habasyah” (HR. Bukhari no.7142).
10. mereka banyak dimusuhi,difitnah, dilecehkan dan digelari dengan sebutan yang merendahkan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ(29) وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ (30) وَإِذَا انْقَلَبُوا إِلَى أَهْلِهِمُ انْقَلَبُوا فَكِهِينَ (31) وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَؤُلَاءِ لَضَالُّونَ (32) وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ (33) فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ (34) عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ (35) هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ (36)
“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (didunia) menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yangberiman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Danapabila orang-orang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengangembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan:“Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”, padahal orang-orangyang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin. Maka padahari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir, mereka(duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafirtelah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (Q.SAl-Muthaffifin: 29-36)
11. Ahli Al-Fadl (ahli kemuliaan)
Golongan ini adalah orang yang bersabar menanggung kesakitan apabila dizalimi dan diperbodohkan dan mereka senantiasa memaafkan segala kejahatan yang dilakukan terhadap mereka.
12. Ahli As-Sabr (ahli kesabaran)
Golongan yang senantiasa bersabar menjalani suruhan dan sentiasa taat kepada Allah. Mereka yang sentiasa menghindarkan diri dari melakukan maksiat.
13. Bertetangga Karena Allah SWT
Golongan ini akan saling bersilarutahim dengan tetangganya dalam berkasih sayang kerana Allah. Mereka yang duduk dan bangun bersama-sama dengan saudara mereka kerana Allah. (hadis riwayat Abu Nu’aim daripada Ali bin Husain)
14. Orang yang meninggal dalam perjalanan ke Mekah, baik saat pergi atau maupun saat pulang balik. (hadis riwayat Jabir)
15. Golongan yang senantiasa menuntut ilmu yang membawa ke jalan Allah, perempuan yang taat kepada suami dan anak yang berbakti kepada ibu bapa. (hadis marfu’ sumber Abu Ayyaub al-ansari)
16. Individu yang dalam perjalanan hendak menunaikan hajat saudara seislamnya sehingga tertunai hajat tersebut dan meninggal dalam masa tersebut. (hadis marfu’ sumber daripada Anas)
17. Individu yang mengasuh kanak-kanak sehingga kanak-kanak itu berupaya mengucapkan ‘lailahaillallah”. (hadis sumber daripada A’isyah r.a)
18. Orang islam lelaki dan perempuan yang meninggal pada malam dan siang hari jumaat. (hadis marfu’ sumber daripada ‘Ata’)
19. Hamba Allah yang bersabar dengan ujian bala bencana pada tubuhnya ataupun pada tubuh anaknya. (hadis marfu’ riwayat Hakim at-Tirmidzi)
20. Individu yang menggali perigi di tengah padang dengan penuh keimanan demi mendapatkan ganjaran Allah. (Ibn Mas’ud)
Demikian Golongan orang-orang yang selamat di akhirat dari azab siksa neraka dan masuk syurga tanpa hisab
Apabila kita membaca QS.Al-Waaqi'ah (surah ke 56), maka kita akan tau segala sesuatu tentang hari kiamat dan juga akhirat, dan akan dijelaskan pula oleh Allah bahwa pada hari Akhir nanti, manusia akan dibagi menjadi 3 golongan, yaitu Golongan kanan yang mulia, Golongan kiri yang sengsara, dan golongan yang paling mulia dan paling dekat kepada Allah, yaitu golongan yang paling pertama beriman.
وَكُنْتُمْ أَزْوَاجًا ثَلَاثَةً أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ وَأَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ أُولَٰئِكَ الْمُقَرَّبُونَ
dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu
Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, ( QS.Al-Waaqi'ah- 7-11 )
1. Golongan pertama adalah golongan yang paling mulia, yaitu golongan orang-orang yang paling pertama beriman, merekalah yang paling dekat kepada Allah, mereka berada dalam jannah kenikmatan.
Mereka itu terdiri dari segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata, mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, mereka semuanya berada di surga yang menyediakan segala jenis kenikmatan yang baik, minuman yang lezat dan tidak memabukkan, buah-buahan,daging, mereka juga ditemani bidadari yang sangat menawan
2. Golongan kedua adalah golongan Kanan, adalah golongan yang bahagia, yaitu segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.
Mereka masuk juga kedalam surga yang didalamnya terdapat pohon bidara yang tak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk, ditemani bidadari dan gadis perawan yang penuh cinta dan juga seumur.
3. Golongan terakhir adalah golongan kiri, mereka itu adalah golongan yang paling sengsara, mereka masuk neraka dan kekal didalamnya, Mereka berada dalam siksaan angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Mereka itulah yang pada masa hidupnya itu bermewah-mewahan
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi SAW menyebutkan, Allah memberitahukan kepadanya bahwa pada hari kiamat, ada sekitar 70 ribu orang dari kalangan umatnya yang masuk surga tanpa hisab. Setiap satu orang membawa 1000 orang.
وَعَدَنِى رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يُدْخِلَ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِى سَبْعِينَ أَلْفاً بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ مَعَ كُلِّ أَلْفٍ سَبْعُونَ أَلْفاً
“Rabbku ‘azza wa jalla telah menjajikan padaku bahwa 70.000 orang dari umatku akan dimasukkan surga tanpa hisab dan tanpa siksa. Setiap 1000 dari jumlah tersebut terdapat 70.000 orang lagi.” (HR. Ahmad 5: 268. ).
Menurut hadis tersebut ada 70,000 umat Muhammad s.a.w yang akan masuk syurga tanpa hisab dan tanpa azab.
Golongan-golongan orang-orang mukmin yang selamat dari Akhirat tanpa hisab ini dikatakan akan mempunyai muka bercahaya seperti bulan purnama.
Dari‘Auf bin Malik, ia berkata: “Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
افْتَرَقَتِالْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، فَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ،وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِوَسَبْعِينَ فِرْقَةً، فَإِحْدَى وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِيالْجَنَّةِ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَتَفْتَرِقَنَّ أُمَّتِي عَلَىثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، وَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَثِنْتَانِ وَسَبْعُونَفِي النَّارِ» ، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ؟ قَالَ: «الْجَمَاعَةُ»
“Yahudi terpecah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan, satu (golongan)masuk Surga dan yang 70 (tujuh puluh) di Neraka. Dan Nasrani terpecah menjadi72 (tujuh puluh dua) golongan, yang 71 (tujuh puluh satu) golongan di Nerakadan yang satu di Surga. Dan demi Yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya,ummatku benar-benar akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, yangsatu di Surga, dan yang 72 (tujuh puluh dua) golongan diNeraka,’ Ditanyakan kepada beliau, ‘Siapakah mereka (satu golonganyang masuk Surga itu) wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab,‘Al-Jama’ah.” (HR.Ibnu Majah no. 3992)
Al-Jama’ah adalah Golongan Ahlussunnah Wal Jamaah satu-satunya golongan yang selamat dari ancaman neraka,
Berikut adalah Golongan orang-orang yang selamat di akhirat dari azab siksa neraka dan masuk syurga tanpa hisab
1. Senantiasasetia berpegang teguh dengan manhaj (jalan Rasulullah Sholallahu’alaihi wasallam dan para sahabatnya dalam hidupnya.
DariAbu Hurairah Radhiallahu’anhu, Rasulullah Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda:
إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْشَيْئَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُمَا: كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّتِي
“Sesungguhnya aku telah tinggalkan untuk kalian dua perkara, kaliantidak akan tersesat (apabila berpegang teguh) kepada keduanya, yaitu Kitabullah(Al-Qur’an) dan Sunnahku” (Mustadrak ‘ala Shohihain no. 319).
2. Mereka akan selalu kembali kepada firman Allah dan sabda Rasul-Nya, tatkala terjadiperselisihan di antara mereka, sebagai realisasi dari firman Allah:
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍفَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِوَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا
“… Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, makakembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benarberiman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)dan lebih baik akibatnya” (Q.S An-Nisa: 59).
3.Golongan yang selamat tidak mendahulukan perkataan seseorang atas firman Allah dan sabdaRasul-Nya, sebagai realisasi dari firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاتُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَسَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah danRasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagiMaha Mengetahui” (Q.S Al-Hujurat: 1).
4. mereka senantiasa menjaga kemurnian tauhid, sebagai realisasi dari firman Allah:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّأُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untukmenyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu…” (Q.SAn-Nahl: 36).
5. ciri golongan yang selamat adalah mereka senang menghidup-hidupkan sunnah-sunnah RasulullahSholallahu’alaihi wa sallam baik dalam ibadah, perilaku dan dalam segenaphidupnya. Tapi jumlah mereka sedikit.
Dari Ibnu Umar Radhiallahu’anhuma, Rasul Sholallohu’alaihi wa sallam bersabda:
Baca Juga
- Apa Dalil Orang Meninggal di Hari Jumat Bebas Dari Siksa Kubur
- Keutamaan Sholat Dhuha sesuai menurut Hadits Shahih
- Hikmah dan Manfaat Sholat Tahajud bagi yang Istiqomah Rutin Mengerjakannya
- Inilah Ciri-Ciri Wanita Ahli Surga dan Kenikmatan Surga
- Keutamaan Sholat Sunnah Utaqo dan Tata Cara Sholat Sunnah Utaqo 8 Rakaat di Bulan Syawal
“Beruntunglah orang-orang yang asing, beruntunglah orang-orang yangasing, beruntunglah orang-orang yang asing”. Dikatakan: “Siapa orang asing ituwahai Rasulullah ?”. Beliau menjawab: “Yaitu orang-orang yang sholeh dilingkungan orang banyak yang berperangai buruk, orang yang menentang mereka lebihbanyak daripada orang yang mentaati mereka” (HR. Ahmad dalam Musnad IbnuUmar).
6. golongan yang selamat tidak fanatik kecuali kepada firman Allah dan sabda Rasul-Nya yang makshum (dijaga dari dosa), yang berbicara tidak berdasarkan nafsu. Adapun selain daripada itu, perkataannya bisa ditolak dan diterima.
Imam Malik Rahimahullah berkata:
ليس أحد بعد النبي صلى الله عليهوسلم إلا ويؤخذ من قوله ويترك إلا النبي صلى الله عليه وسلم
“’Tidak ada seorang pun setelah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam,kecuali dari perkataannya itu ada yang diambil dan yang ditinggalkan, kecualiNabi Shollallohu alaihi wa sallam” (Ibnu Abdil Barr dalam Al-Jami’ 2/91).
7. Golonganyang selamat adalah mereka yang selalu menyeru kepada kebaikan dan mencegahdaripada kemunkaran.
DariAbu Sa’id Al Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata : Aku mendengar RasulullahShallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًافَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْيَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَان
“Barang siapa di antaramu melihat kemungkaran, hendaklah iamerubahnya (mencegahnya) dengan tangannya (kekuasaannya) ; jika ia tak sanggup,maka dengan lidahnya (menasihatinya) ; dan jika tak sanggup juga, maka denganhatinya (merasa tidak senang dan tidak setuju) , dan demikian itu adalahselemah-lemah iman”. (HR.Muslim no. 49).
8. Golongan yang selamat mengingkari peraturan dan perundangan yang dibuat manusia jikabertentangan dengan ajaran Islam.
RasulullahSholallahu’alaihi wa sallam bersabda:
لاَ طاَعَةَ لِمَخْلُوقٍِ فِيمَعْصِيَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Tidak boleh mentaati makhluk, dengan maksiat kepada Allah ‘Azzawa Jalla” (HR. Ahmad dalam Musnad Ali bin Abi Thalib).
9. Golongan yang selamat adalah mereka yang mentaati pemerintah yang sah, selamapemerintah tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam
DariAnas bin Malik Radhiallahu’anhu, Rasulullah Sholallohu’alaihi wa sallambersabda:
اسْمَعُوا وَأَطِيعُوا، وَإِنِ اسْتُعْمِلَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ
“Hendaknya kalian mendengar dan taat, meskipun yang menggunakan(berkuasa) atas kalian seorang hamba sahaya dari Habasyah” (HR. Bukhari no.7142).
10. mereka banyak dimusuhi,difitnah, dilecehkan dan digelari dengan sebutan yang merendahkan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ(29) وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ (30) وَإِذَا انْقَلَبُوا إِلَى أَهْلِهِمُ انْقَلَبُوا فَكِهِينَ (31) وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَؤُلَاءِ لَضَالُّونَ (32) وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ (33) فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ (34) عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ (35) هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ (36)
“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (didunia) menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yangberiman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Danapabila orang-orang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengangembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan:“Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”, padahal orang-orangyang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin. Maka padahari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir, mereka(duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafirtelah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (Q.SAl-Muthaffifin: 29-36)
11. Ahli Al-Fadl (ahli kemuliaan)
Golongan ini adalah orang yang bersabar menanggung kesakitan apabila dizalimi dan diperbodohkan dan mereka senantiasa memaafkan segala kejahatan yang dilakukan terhadap mereka.
12. Ahli As-Sabr (ahli kesabaran)
Golongan yang senantiasa bersabar menjalani suruhan dan sentiasa taat kepada Allah. Mereka yang sentiasa menghindarkan diri dari melakukan maksiat.
13. Bertetangga Karena Allah SWT
Golongan ini akan saling bersilarutahim dengan tetangganya dalam berkasih sayang kerana Allah. Mereka yang duduk dan bangun bersama-sama dengan saudara mereka kerana Allah. (hadis riwayat Abu Nu’aim daripada Ali bin Husain)
14. Orang yang meninggal dalam perjalanan ke Mekah, baik saat pergi atau maupun saat pulang balik. (hadis riwayat Jabir)
15. Golongan yang senantiasa menuntut ilmu yang membawa ke jalan Allah, perempuan yang taat kepada suami dan anak yang berbakti kepada ibu bapa. (hadis marfu’ sumber Abu Ayyaub al-ansari)
16. Individu yang dalam perjalanan hendak menunaikan hajat saudara seislamnya sehingga tertunai hajat tersebut dan meninggal dalam masa tersebut. (hadis marfu’ sumber daripada Anas)
17. Individu yang mengasuh kanak-kanak sehingga kanak-kanak itu berupaya mengucapkan ‘lailahaillallah”. (hadis sumber daripada A’isyah r.a)
18. Orang islam lelaki dan perempuan yang meninggal pada malam dan siang hari jumaat. (hadis marfu’ sumber daripada ‘Ata’)
19. Hamba Allah yang bersabar dengan ujian bala bencana pada tubuhnya ataupun pada tubuh anaknya. (hadis marfu’ riwayat Hakim at-Tirmidzi)
20. Individu yang menggali perigi di tengah padang dengan penuh keimanan demi mendapatkan ganjaran Allah. (Ibn Mas’ud)
Demikian Golongan orang-orang yang selamat di akhirat dari azab siksa neraka dan masuk syurga tanpa hisab