Kapan Malam Lailatul Qadar dan Apa Ciri Keistimewaan Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Lailatul Qadr juga dijelaskan dalam Al-Qur’an pada surat Al-Qadr ayat 1-5 :
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ
Artinya : “Sesungguhnya kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam lailatul qadr ayat ini menunjukkan bahwa pada malam tersebut Allah SWT menurunkan kitab suci Al-Quran.
Ibnu Abbas mengatakan seperti yang dikutip oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya bahwa Allah menurunkan Al-Quran pada malam itu sekaligus 30 juz di lauful mahfudz ke baitul izzah di langit dunia, kemudian barulah setelah itu diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun kepada rasulullah SAW.
Lalu ayat tersebut dilanjutkan ke ayat selanjutnya :
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ,
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهر
Yang artinya : “Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu (2), Malam kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan”
yang berarti ayat ini mengisyaratkan bahwa malam tersebut itu lebih baik dari pada seribu bulan.
Asbabun Nuzul ini telah dijelaskan dalam tafsir bahwa ada laki-laki dari Bani Israil yang pada malam harinya ia beribadah hingga pagi kemudian pada pagi harinya ia berjihad hingga sore, hal tersebut dilakukan selama seribu bulan maka nabi Muhammad SAW dan orang-orang muslim merasa kagum dengan apa yang dilakukan oleh laki-laki dari Bani Israil tersebut, maka Allah menurunkan ayat ini yaitu lailatul qadr pada umat nabi Muhammad SAW itu lebih baik dari pada laki-laki Bani Izrail yang membawa pedang selama seribu bulan.
Hal ini merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW yang menganugrahkan malam Lailatul Qadr yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
Malam Lailatul Qadr dikatakan lebih baik dari seribu bulan. Hal ini menunjukkan betapa mulianya malam tersebut hingga bernilai lebih baik dari seribu bulan.
Menurut sayyid Kutub seribu bulan dalam ayat ini tidak terbatas pada bilangan seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan tetapi seribu bulan disini mengisyaratkan sesuatu yang banyak bahkan mungkin lebih dari seribu bulan. Karena nilainya lebih baik dari seribu bulan maka kita diperintahkan untuk beribadah dan berbuat baik agar mendapatkan kemuliaan yang banyak pada bulan tersebut. Seperti dalam sabda Rasulullah SAW :
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan Shalat pada malam Lailatul Qadr karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”
(HR. Bukhori No. 1901)
Kapan malam Lailatul Qadr itu terjadi ? yang jelas malam Lailatul Qadr itu terjadi pada bulan Ramadhan hal tersebut karena turunnya Al-Quran itu pada bulan Ramadhan seperti dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 185 :
………………. شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ
Artinya : “Bulan ramadhan merupakan bulan di dalamnya diturunkan Al-Qur’an ….”
Mengenai kapan tepatnya malam Lailatul Qadr itu terjadi ? ada beberapa pendapat mengenai kapan turunnya/terjadinya malam Lailatul Qadr. Ada yang mengatakan Lailatul Qadr terjadi pada awal bulan Ramadhan, ada pula yang mengatakan pada 17 bulan Ramadhan dan ada pula yang mengatakan malam Lailatul Qadr turun pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan serta ada pula yang mengatakan 10 hari bulan Ramadhan di malam-malam ganjil.
Namun dari pendapat-pendapat tersebut yang paling mahsyur adalah 10 malam terakhir di bulan Ramadhan yang berdasarkan sabda Rasulullah SAW dari Ibnu umar yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Carilah Lailatul Qadr pada 10 malam terakhir, jika salah seorang kalian lemah dan tidak mampu maka hendaklah ia tidak terlelahkan atas tujuh malam yang tersisa.”
(HR. Muslim)
Lalu ada pula hadist yang mengatakan bahwa malam Lailatul Qadr jatuh pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir. Perkataan tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Carilah malam Lailatul Qadr pada malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.”
(HR. Bukhori)
Namun dari beberapa pendapat diatas diketahui bahwa belum jelas kapan terjadinya malam Lailatul Qadr. Yang pasti malam tersebut merupakan malam-malam diantara malam bulan Ramadhan agar kita membesarkan dan menghidupkan keseluruhan malam Ramadhan dan mendekatkan diri kepadaNya.
Bukan sekedar menunggu malam Lailatul Qadr untuk sekedar beribadah dan berdoa maupun berbuat baik. Al Qurthubi mengatakan disembunyikannya Lailatul Qadr disekian banyak malam bulan Ramadhan agar manusia bersungguh-sungguh dalam beribadah pada seluruh malam bulan Ramadhan.
Sehingga tidak melakukan ibadah pada malam Lailatul Qadr saja tetapi senantiasa beribadah pada seluruh malam bulan Ramadhan.
Lalu adakah ciri-ciri malam Lailatul Qadr itu terjadi. Al Qurthubi menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadr itu memiliki beberapa fenomena.
Pertama, pada pagi hari matahari tidak terlalu bercahaya seperti hadis yang diriwayatkan ubay bin ka’ab telah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda :
وامارتها ان تطلع الشمس في صبيحة يومها بيضاء لا شعاع لهل
Artinya : sesungguhnya matahari yang keluar pada hari itu tidak begitu bercahaya (suram)
Kedua, Ada ketenangan dan ketentraman yang diturunkan oleh para malaikat (malamnya tenang).
Ketiga, Terkadang seseorang melihat malam tersebut dalam mimpinya sebagaimana dialami sebagian sahabat. disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Bulughul Marom no. 704,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ – رضى الله عنهما – أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْمَنَامِ فِى السَّبْعِ الأَوَاخِرِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِى السَّبْعِ الأَوَاخِرِ ، فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِى السَّبْعِ الأَوَاخِرِ «
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa ada seorang dari sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diperlihatkan lailatul qadar dalam mimpi ketika tujuh hari terakhir (dari bulan Ramadhan). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Aku tahu bahwa kalian melihat lailatul qadar pada tujuh hari terakhir Ramadhan. Siapa yang sungguh-sungguh dalam mencarinya, maka carilah di tujuh hari terakhir dari bulan Ramadhan.” Muttafaqun ‘alaih.
(HR. Bukhari Muslim).
Berikut adalah Ciri Keistimewaan Keutamaan Malam Lailatul Qadar
1- Adalah waktu diturunkannya Al Qur’an (QS. al-Qadar: 1 – 3)
2- Malam yang Lebih baik dari 1000 bulan (QS. Al Qadar: 3), Malam di mana ketika seorang hamba beramal nilainya lebih baik dari 1000 bulan. Kalau dikurskan kira-kira 83 tahun lebih.
3- Malam yang penuh keberkahan. (QS. Ad Dukhon: 3)
4- Malaikat dan juga Ar Ruuh yaitu malaikat Jibril turun pada Lailatul Qadar. (QS. Al Qadar: 4)
_”Pada malam itu turun para malaikat dan Rūh (Jibril) dengan izin Allāh Subhānahu wa Ta’āla untuk mengatur semua urusan.”_
5- Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar (QS. Al Qadr: 5)
6- Malam dicatatnya takdir tahunan (QS. Ad Dukhan: 4)
Allah Ta’ala berfirman
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (3) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ (4)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan:3-4).
Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al Qadar:1)
Keberkahan dan kemuliaan yang dimaksud disebutkan dalam ayat selanjutnya
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar: 3-5)
Semoga kita dimudahkan meraih limpahan pahala di bulan Ramadhan. Dan bisa mendapatkan Keistimewaan Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Baca Juga Artikel
Cara Doa Niat Bacaan Bilal Shalat Tarawih dan Bilal sholat Witir Lengkap
Dalil Hadits Hukum shalat sunnah tarawih 23 rakaat berjamaah
Lafadz Bacaan Doa Kamilin Shalat Tarawih dan Sholat Witir Arab Latin lengkap artinya
Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan Sebulan dan Niat Puasa Harian Lengkap
Bacaan Al-Quran Surat-Surat Pendek yang dibaca dalam Shalat Tarawih 20 Rakaat
Niat Bacaan Doa Berbuka Buka Puasa Ramadhan Sesuai Hadits Sunnah Lengkap
Lafadz Bacaan Niat Doa Makan Sahur Puasa yang Benar dan Shahih
Lafadz Bacaan Niat Shalat Tarawih 23 rakaat, 11 rakaat dan 3 rakaat Witir lengkap arab latin