15 Sejarah kejadian peristiwa - peristiwa penting yang terjadi di bulan syaban
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang memiliki sejarah dalam perkembangan umat islam karena di bulan Sya’ban banyak peristiwa kejadian-kejadian sangat penting dalam kehidupan Muslim Sedunia selain malam nisfu sya'ban.
Sejarah mencatat banyak peristiwa yang terjadi di bulan syaban yang bisa menambah keilmuan kita terhadap Islam dan ketaqwaan kepada Allah SWT dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW
Berikut adalah Kisah kejadian peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di bulan sya'ban ;
1. Peralihan Kiblat
Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban.
Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”
2. Penyerahan Keseluruhan Buku Catatan Amal Manusia kepada Allah SWT
Salah satu hal yang menjadikan bulan Sya’ban utama adalah bahwa pada bulan ini semua bentuk amal kita diserahkan kepada Allah SWT. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW.
“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?”
Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”
Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Walaupun, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.
3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah SAW
Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan. Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah. Wallahu a’lam
4. Perang Badar kedua
Abu Sufyan saat perang Uhud berkata kepada kaum muslim bahwa mereka (kaum musyrik ) akan bertemu kembali tahun depan di Badar.
Pada bulan Sya’ban tahun keempat Hijriyah Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam berangkat memenuhi janji tersebut bersama seribu lima ratus shahabat diantaranya sepuluh orang berkuda dan Sayyiduna Ali bin Abi Tholib sebagai pembawa bendera perang.Sesampainya di Badar, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam dan kaum muslim menunggu kedatangan orang – orang musyrik .
Abu Sufyan keluar dari Makkah bersama dua ribu orang musyrik dan lima puluh pasukan berkuda.Di tengah perjalanan mereka berhenti,Abu Sufyan berkata kepada kaumnya : tahun ini adalah tahun yang gersang,menurutku sebaiknya kita kembali ke Makkah.
Kaum musyrik pun kembali ke Makkah melanggar janji mereka.Sebenarnya mereka kaum musyrik merasa berat keluar dari Makkah dan takut menghadapi kaum muslim,hal ini bisa diketahui dari tidak adanya seorang pun yang menolak atau membantah usulan dari Abu Sufyan untuk kembali ke Makkah.
Kaum muslim menunggu kaum musyrik di Badar selama delapan hari kemudian kembali ke Madinah dengan penuh kepercayaan diri,mereka menang tanpa harus berperang.
5. Kelahiran Sayyidina Abdullah ibn az-Zubair radhiyallahu ‘anhuma
Sayyidina Abdullah ibn az-Zubair radhiyallahu ‘anhuma lahir pada tahun kedua Hijriah adalah bayi pertama yang lahir dari shahabat al-Muhajirin setelah hijrah ke Madinah.Orang – orang Islam sangat gembira dengan kelahiran Abdullah ibn az-Zubair,karena orang – orang Yahudi mengatakan bahwa mereka telah menyihir orang – orang Islam supaya tidak bisa memiki anak. Abdullah ibn az-Zubair wafat pada tahun 72 Hijriah.
6. Kelahiran Sayyidina al-Husain ibn Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhum
Sayyidina al-Husain bin Ali ibn Abi Tholib radhiyallahu anhuma dilahirkan di Madinah al-Munawarah pada lima Sya’ban tahun ke-4 Hijriah.Beliau gugur di Karbala pada hari jum’at tanggal 10 Muharram tahun 61 Hijriah.
7. Perang Bani al-Musthaliq
Perang melawan Bani Musthaliq yang juga dikenal dengan perang Muraisi’ terjadi pada bulan Sya’ban tahun ke-5 Hijriah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerang mereka setelah mendengar pemimpin mereka Al Harits bin Abu Dhirrar mengumpulkan pasukan untuk menyerang kaum muslimin. Kaum muslimin berhasil mengalahkan mereka dan menawan diantaranya serta merampas harta mereka.
8. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikah dengan sayyidah Juwairiyah bintu al-Harist radhiyallahu ‘anha
Diantara tawanan Bani al-Musthaliq adalah Burrah anak perempuan Al Harits ibn Abu Dhirrar. Burrah saat itu menjadi tawanan dan jatuh ke tangan Tsabit ibn Qais.Tsabit dan Burrah telah sepakat melakukan akad kitabah dengan tebusan sembilan keping emas.Lalu Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam membebaskan dengan membayar tebusan Burrah kemudian menikahinya dan mengganti nama Burrah dengan Juwairiyah.
9. Peristiwa al-Ifki (Dusta )
Setelah perang bani al-Mustholiq terjadi peristiwa dusta yaitu fitnah yang disebarkan oleh Abdullah bin Ubay yang mengatakan sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha berselingkuh dengan Shafwan bin Mu’aththal.
Namun Allah ta’ala akhirnya menurunkan ayat 11 – 13 surat an-Nur yang menjelaskan bahwa sayyidah Aisyah bersih dari semua tuduhan keji ini.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohon itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata. Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta. “.
Orang yang terlibat dalam penyebaran berita ini dihukum cambuk 80 kali, mereka adalah Misthah bin Utsatsah, Hamnah binti Jahsyi, dan Hasan bin Tsabit.Hadist ifki ini terjadi pada bulan sya’ban tahun keenam Hijriyah.
10. Pengiriman Pasukan Abdurrahman bin Auf ke Daumatul Jandal
Pada bulan Sya’ban tahun keenam Hijriah Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam mengutus pasukan yang dipimpin oleh Abdurrahman bin Auf.Sebelum Abdurrahman bin Auf dan rombongannya berangkat,Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam menyuruh Abdurrahman bin Auf duduk dihadapan beliau kemudian beliau memakaikan ‘imamah di kepala Abdurrahman.Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam berkata : jika mereka tunduk dan ta’at kepadamu nikahilah anak perempuan pemimpin mereka.Abdurrahman bin Auf tinggal selama tiga hari di daumatul jandal mengajak orang – orang untuk masuk Islam.Dakwah Abdurrahman bin Auf diterima dengan baik oleh mereka kemudian Abdurrahman bin Auf menikahi anak perempuan pemimpin mereka sesuai dengan pesan Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam.
11.Pengiriman pasukan Ali bin Abi Thalib ke Bani Sa’ad bin Bakr di Fadak
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam mendengar berita bahwa adanya kelompok dari Bani Sa’ad akan membantu Yahudi,kemudian pada bulan Sya’ban tahun keenam Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam mengutus pasukan berjumlah dua ratus orang yang dipimpin oleh Ali bin Abi Tholib ke Bani Sa’ad.Ditengah perjalanan menuju Bani Sa’ad pasukan sayyidinaa Ali berhasil menangkap mata – mata yang dikirim Bani Sa’ad.Mata – mata Bani Sa’ad menunjukan tempat dimana Bani Sa’ad berkumpul.Kemudian sayyidina Ali dan pasukannya menyerang mereka dan berhasil mengalahkan mereka serta merampas dari Bani Sa’ad lima ratus ekor unta dan dua ribu ekor kambing.
12.Pengiriman Pasukan Umar bin Khathab ke Thurobah
Pada bulan Sya’ban tahun ketujuh Hijriah sayyidinaa Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu diutus bersama tiga puluh orang ke Thurobah.
Pengiriman pasukan Basyir bin Sa’ad al-Ansyori ke Fadak tahun ke-7 Hijriah
Pengiriman pasukan Abu Bakar as-Sidiq ke Najed tahun ke-7 Hijriah
Pengiriman pasukan Abi Qotadah ke Hadhirah tahun ke-8 Hijriah
13. Sayyidah Ummu Kultsum putri Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam wafat
Pada tahun ke-9 Hijriah Sayyidah Ummu Kultsum putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan istri dari Sayyidina Utsman ibn Affan wafat di Madinah
14. Kelahiran Sayyidinaa Ali Zainal Abidin ibn Husain ibn Ali radiyallahu ‘anhum
Beliau dilahirkan pada hari kamis lima Sya’ban tahun 38 Hijriah.Sayyidinaa Ali ibn Husain dikenal dengan gelar Zainal Abidin karena banyak beribadah,dalam satu riwayat disebutkan bahwa beliau dalam satu hari satu malam shalat sebanyak seribu raka’at karena itu pula beliau digelari dengan as-Sajjad.
15.Sayyidatuna Hafshah bintu Umar ibn Khathab radiyallahu ‘anhuma wafat
Beliau dilahirkan pada 5 tahun sebelum masa kenabian dan meningal pada bulan Sya’ban tahun 45 Hijriah
Demikian 15 Sejarah kejadian peristiwa - peristiwa penting yang terjadi di bulan sya'ban
Sejarah mencatat banyak peristiwa yang terjadi di bulan syaban yang bisa menambah keilmuan kita terhadap Islam dan ketaqwaan kepada Allah SWT dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW
Berikut adalah Kisah kejadian peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di bulan sya'ban ;
1. Peralihan Kiblat
Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban.
Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”
2. Penyerahan Keseluruhan Buku Catatan Amal Manusia kepada Allah SWT
Salah satu hal yang menjadikan bulan Sya’ban utama adalah bahwa pada bulan ini semua bentuk amal kita diserahkan kepada Allah SWT. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW.
“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?”
Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”
Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Walaupun, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.
3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah SAW
Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan. Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah. Wallahu a’lam
4. Perang Badar kedua
Abu Sufyan saat perang Uhud berkata kepada kaum muslim bahwa mereka (kaum musyrik ) akan bertemu kembali tahun depan di Badar.
Pada bulan Sya’ban tahun keempat Hijriyah Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam berangkat memenuhi janji tersebut bersama seribu lima ratus shahabat diantaranya sepuluh orang berkuda dan Sayyiduna Ali bin Abi Tholib sebagai pembawa bendera perang.Sesampainya di Badar, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam dan kaum muslim menunggu kedatangan orang – orang musyrik .
Abu Sufyan keluar dari Makkah bersama dua ribu orang musyrik dan lima puluh pasukan berkuda.Di tengah perjalanan mereka berhenti,Abu Sufyan berkata kepada kaumnya : tahun ini adalah tahun yang gersang,menurutku sebaiknya kita kembali ke Makkah.
Kaum musyrik pun kembali ke Makkah melanggar janji mereka.Sebenarnya mereka kaum musyrik merasa berat keluar dari Makkah dan takut menghadapi kaum muslim,hal ini bisa diketahui dari tidak adanya seorang pun yang menolak atau membantah usulan dari Abu Sufyan untuk kembali ke Makkah.
Kaum muslim menunggu kaum musyrik di Badar selama delapan hari kemudian kembali ke Madinah dengan penuh kepercayaan diri,mereka menang tanpa harus berperang.
5. Kelahiran Sayyidina Abdullah ibn az-Zubair radhiyallahu ‘anhuma
Sayyidina Abdullah ibn az-Zubair radhiyallahu ‘anhuma lahir pada tahun kedua Hijriah adalah bayi pertama yang lahir dari shahabat al-Muhajirin setelah hijrah ke Madinah.Orang – orang Islam sangat gembira dengan kelahiran Abdullah ibn az-Zubair,karena orang – orang Yahudi mengatakan bahwa mereka telah menyihir orang – orang Islam supaya tidak bisa memiki anak. Abdullah ibn az-Zubair wafat pada tahun 72 Hijriah.
6. Kelahiran Sayyidina al-Husain ibn Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhum
Sayyidina al-Husain bin Ali ibn Abi Tholib radhiyallahu anhuma dilahirkan di Madinah al-Munawarah pada lima Sya’ban tahun ke-4 Hijriah.Beliau gugur di Karbala pada hari jum’at tanggal 10 Muharram tahun 61 Hijriah.
Baca Juga
- Nama-Nama Sahabat Nabi dan Gelar julukan Sahabat Nabi
- Kisah Teladan Sahabat Nabi Sya'ban R.A Menyesal Saat Sakaratul Maut
- Kisah Teladan Syeikh Junaid Al Baghdadi berguru pada Orang Gila
- Kisah Ulama Zuhud Abdullah bin Mubarak dan Haji Mabrur Tukang Sepatu
- Kisah Teladan Amir bin Abdillah at-Tamimi seorang ulama Tabi’in yang Zuhud
7. Perang Bani al-Musthaliq
Perang melawan Bani Musthaliq yang juga dikenal dengan perang Muraisi’ terjadi pada bulan Sya’ban tahun ke-5 Hijriah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerang mereka setelah mendengar pemimpin mereka Al Harits bin Abu Dhirrar mengumpulkan pasukan untuk menyerang kaum muslimin. Kaum muslimin berhasil mengalahkan mereka dan menawan diantaranya serta merampas harta mereka.
8. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikah dengan sayyidah Juwairiyah bintu al-Harist radhiyallahu ‘anha
Diantara tawanan Bani al-Musthaliq adalah Burrah anak perempuan Al Harits ibn Abu Dhirrar. Burrah saat itu menjadi tawanan dan jatuh ke tangan Tsabit ibn Qais.Tsabit dan Burrah telah sepakat melakukan akad kitabah dengan tebusan sembilan keping emas.Lalu Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam membebaskan dengan membayar tebusan Burrah kemudian menikahinya dan mengganti nama Burrah dengan Juwairiyah.
9. Peristiwa al-Ifki (Dusta )
Setelah perang bani al-Mustholiq terjadi peristiwa dusta yaitu fitnah yang disebarkan oleh Abdullah bin Ubay yang mengatakan sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha berselingkuh dengan Shafwan bin Mu’aththal.
Namun Allah ta’ala akhirnya menurunkan ayat 11 – 13 surat an-Nur yang menjelaskan bahwa sayyidah Aisyah bersih dari semua tuduhan keji ini.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohon itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata. Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta. “.
Orang yang terlibat dalam penyebaran berita ini dihukum cambuk 80 kali, mereka adalah Misthah bin Utsatsah, Hamnah binti Jahsyi, dan Hasan bin Tsabit.Hadist ifki ini terjadi pada bulan sya’ban tahun keenam Hijriyah.
10. Pengiriman Pasukan Abdurrahman bin Auf ke Daumatul Jandal
Pada bulan Sya’ban tahun keenam Hijriah Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam mengutus pasukan yang dipimpin oleh Abdurrahman bin Auf.Sebelum Abdurrahman bin Auf dan rombongannya berangkat,Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam menyuruh Abdurrahman bin Auf duduk dihadapan beliau kemudian beliau memakaikan ‘imamah di kepala Abdurrahman.Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam berkata : jika mereka tunduk dan ta’at kepadamu nikahilah anak perempuan pemimpin mereka.Abdurrahman bin Auf tinggal selama tiga hari di daumatul jandal mengajak orang – orang untuk masuk Islam.Dakwah Abdurrahman bin Auf diterima dengan baik oleh mereka kemudian Abdurrahman bin Auf menikahi anak perempuan pemimpin mereka sesuai dengan pesan Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam.
11.Pengiriman pasukan Ali bin Abi Thalib ke Bani Sa’ad bin Bakr di Fadak
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam mendengar berita bahwa adanya kelompok dari Bani Sa’ad akan membantu Yahudi,kemudian pada bulan Sya’ban tahun keenam Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam mengutus pasukan berjumlah dua ratus orang yang dipimpin oleh Ali bin Abi Tholib ke Bani Sa’ad.Ditengah perjalanan menuju Bani Sa’ad pasukan sayyidinaa Ali berhasil menangkap mata – mata yang dikirim Bani Sa’ad.Mata – mata Bani Sa’ad menunjukan tempat dimana Bani Sa’ad berkumpul.Kemudian sayyidina Ali dan pasukannya menyerang mereka dan berhasil mengalahkan mereka serta merampas dari Bani Sa’ad lima ratus ekor unta dan dua ribu ekor kambing.
12.Pengiriman Pasukan Umar bin Khathab ke Thurobah
Pada bulan Sya’ban tahun ketujuh Hijriah sayyidinaa Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu diutus bersama tiga puluh orang ke Thurobah.
Pengiriman pasukan Basyir bin Sa’ad al-Ansyori ke Fadak tahun ke-7 Hijriah
Pengiriman pasukan Abu Bakar as-Sidiq ke Najed tahun ke-7 Hijriah
Pengiriman pasukan Abi Qotadah ke Hadhirah tahun ke-8 Hijriah
13. Sayyidah Ummu Kultsum putri Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam wafat
Pada tahun ke-9 Hijriah Sayyidah Ummu Kultsum putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan istri dari Sayyidina Utsman ibn Affan wafat di Madinah
14. Kelahiran Sayyidinaa Ali Zainal Abidin ibn Husain ibn Ali radiyallahu ‘anhum
Beliau dilahirkan pada hari kamis lima Sya’ban tahun 38 Hijriah.Sayyidinaa Ali ibn Husain dikenal dengan gelar Zainal Abidin karena banyak beribadah,dalam satu riwayat disebutkan bahwa beliau dalam satu hari satu malam shalat sebanyak seribu raka’at karena itu pula beliau digelari dengan as-Sajjad.
15.Sayyidatuna Hafshah bintu Umar ibn Khathab radiyallahu ‘anhuma wafat
Beliau dilahirkan pada 5 tahun sebelum masa kenabian dan meningal pada bulan Sya’ban tahun 45 Hijriah
Demikian 15 Sejarah kejadian peristiwa - peristiwa penting yang terjadi di bulan sya'ban
Baca Juga Artikel
-
Contoh Teladan akhlak terpuji Rasulullah Nabi Muhammad SAW
-
kisah teladan sejarah dan karomah khalifah sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq
-
Kisah Teladan sejarah biografi Khalifah Amirul Mukminin Sayyidina Umar bin Khattab
-
Kisah teladan sejarah biografi keutamaan khalifah Sayyidina Imam Ali bin Abi Thalib
-
kisah teladan sejarah Sahabat Nabi Sa'ad bin Abi Waqqash lelaki penghuni surga
-
Kisah teladan sejarah Sahabat Nabi Muhammad SAW Bilal bin Rabah dan adzan terakhir Bilal
-
Kisah Uwais al-Qarni Sang Penghuni Langit Pemuda yang Berbakti Kepada Orang Tuanya
-
10 Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Dijamin Masuk Surga oleh Allah SWT
-
3 Amalan sederhana kisah pemuda sholeh calon penghuni ahli Surga