5 Hal Perkara Pertanyaan yang Akan Ditanyakan kepada Manusia di Hari Kiamat
Rukun Iman yang Ke 5 dari 6 rukun iman adalah percaya atau beriman akan datangya hari kiamat sebagai hari pembalasan ( mizan ) timbangan amal apakah kita akan masuk ke surga sebagai balasan amal kebaikan ataukah masuk kedalam Neraka sebagai balasan amal buruk ketika hidup didunia.
Semua umat manusia semenjak Nabi Adam hingga umat terakhir akan dikumpulkan di padang mahsyar untuk memperhitungkan amal perbuatannya selama didunia , dalam kondisi telanjang dan dalam waktu 40 tahun sebelum di hisab
Diriwayatkan dari ‘Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَجْمَعُ اللهُ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ لِمِيْقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُوْمٍ قِيَامًا أَرْبَعِيْنَ سَنَةً شَاخِصَةً أَبْصَارُهُمْ يَنْتَظِرُوْنَ فَصْلَ الْقَضَاءِ
“Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama sampai yang terakhir, pada waktu hari tertentu dalam keadaan berdiri selama empat puluh tahun. Pandangan-pandangan mereka menatap (ke langit), menanti pengadilan Allah.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya dan ath-Thabrani. Hadits ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wat-Tarhib, no.3591).
Salah satu Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang menggambarkan keadaan hari kiamat adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Dalam Hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda:
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ.
“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. at-Tirmidzi no. 2416, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir jilid 10 hal 8 Hadits no. 9772)
Dalam Hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada kita bahwasanya, kelak di hari kiamat setiap Bani Adam (manusia) akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala mengenai 5 (lima) perkara, diataranya adalah tentang:
1. Umur
Umur menjadi hal yang sudah pasti akan ditanyakan saat di akhirat nanti. Tentu saja pertanyaan tersebut berkaitan dnegan untuk apa saja umur tersebut kita pergunakan? Apakah untuk melakukan kesibukan duniawi saja atau mengimbanginya dengan kesibukan akhirat?
Banyak di antara kita yang lalai dengan perkara umur ini. Bahkan tidak jarang kita jumpai orang-orang yang bukan melaksanakan perintah Allah, namun justru menghabiskan separuh kehidupannya untuk berbuat maksiat dan dosa. Orang-orang yang demikian inilah yang kelak akan terjerumus ke dalam pedihnya siksa neraka karena menjadi dunia sebagai orientasi hidupnya.
Sebaliknya, mereka yang mempergunakan umurnya untuk menyibukkan diri dengan dzikir, shalat, membaca Al-Qur’an, membayar zakat, membantu sesama dan amalan kebaikan lainnya akan diberi keindahan surga. Oleh karenanya, janganlah menghabiskan waktu untuk berfoya-foya dan terlena dengan kenikmatan duniawi yang hanya sementara.
2. Ilmu
Perkara selanjutnya yang juga akan ditanyakan saat kiamat nanti adalah mengenai ilmu. Bagaimanakah cara kita memperoleh dan mempergunakan ilmu menjadi suatu hal yang sangat penting. Apakah kita menggunakan setiap lembar ilmu yang diperoleh untuk kebaikan atau justru menggunakannya untuk berbuat maksiat.
3. Masa Muda
Masa muda menjadi waktu yang sebenarnya harus dipergunakan untuk mendulang pahala yang sebanyak-banyaknya dari Allah SWT. Namun, pada kenyataannya saat ini banyak orang yang menghabiskan masa mudanya dengan sibuk belanja, mengikuti mode, bercampur baur dengan lawan jenis yang bukan muhrim.
Semua kegiatan tersebut ternyata menjadi ladang untuk mengumpulkan dosa. Maka beruntunglah bagi mereka yang menggunakan masa mudanya untuk menuntut ilmu akhirat dengan tidak melupakan ilmu dunia. Rajin mendatangi majelis taklim dan bertemu dengan orang-orang shaleh, menjaga diri dari perbuatan zina serta tidak suka melakukan perbuatan sia-sia lainnya.
4. Harta (Cara Mendapatkannya)
Pertanyaan yang tidak kalah penting akan ditanyakan saat kiamat kelak adalah perkara harta. Ada dua pertanyaan terkait harta ini, yang pertama mengenai bagaimana cara kita memperolehnya. Apakah kita mendapatkan harta dengan cara menipu, mencuri, melakukan korupsi atau perbuatan dosa lainnya. Ataukah kita mendapatkan harta tersebut dengan cara yang baik, berkah dan halal. Tentu saja cara kedua inilah yang mampu bermanfaat di dunia dan akhirat.
5. Harta (Cara Memanfaatkannya)
Pertanyaan selanjutnya mengenai perkara harta adalah cara memanfaatkannya. Apabila kita mendapatkan harta dengan cara yang buruk, maka kemungkinan besar harta itu juga akan digunakan untuk keburukan. Misalnya mendapatkan harta dari hasil korupsi, bisa jadi digunakan untuk zina, hura-hura dan sejenisnya.
Namun tidak semua orang yang mendapatkan harta dengan cara buruk mempergunakanya untuk keburukan juga. Harta tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebaikan, seperti bersedekah dengan hasil uang curian. Namun perlu diketahui bahwa Allah tidak akan menerima kebaikan kecuali dengan cara dan sumber yang baik pula.
Ada pula orang yang mendapatkan harta dengan cara yang baik namun menggunakannya untuk keburukan. Misalnya ia mencari harta dengan menjadi seorang kuli bangunan, akan tetapi mempergunakan harta tersebut untuk berjudi, ikut pesta minuman keras dan maksiat lainnya.
Cara memanfaatkan harta yang terakhir adalah mendapatkan dengan baik dan mempergunakannya di jalan kebaikan. Orang yang demikian ini adalah orang yang beruntung sebab mereka menjemput rezeki dengan cara yang baik dan memanfaatkanya di jalan Allah.
Demikianlah informasi mengenai lima hal yang sudah pasti ditanyakan saat hari kiamat kelak. Sebagai kaum muslim kita harus mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan melaksanakan dengan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya agar mendapatkan indahnya surga seperti yang telah dijanjikan Allah bagi orang-orang yang beriman.
Barangsiapa yang bisa menjawab dan mempertanggungjawabkan kelima perkara tersebut kelak di hari kiamat, maka dia akan menjadi orang yang beruntung. Dan dengan izin Allah, dia pun akan mendapatkan apa-apa yang telah Allah janjikan kepada hamba-hambaNya yang bertakwa berupa kenikmatan-kenikmatan surga.
Namun apabila ia tidak bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah, maka sungguh dia termasuk orang-orang yang celaka dan mendapatkan adzab yang pedih dariNya.
Semoga kita digolongkan oleh Allah ke dalam orang-orang yang bisa memanfaatkan umur, masa muda, harta dan ilmu dengan sebaik mungkin agar kelak kita bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah. Dan semoga Allah memudahkan kita untuk bisa berkumpul dengan orang-orang yang shalih dari kalangan Nabi dan Rasul serta orang-orang yang sejalan dengan mereka.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa Neraka.” (QS. al-Baqarah [2]: 201
Demikian 5 Hal Perkara Pertanyaan yang Akan Ditanyakan kepada Manusia di Hari Kiamat
Semua umat manusia semenjak Nabi Adam hingga umat terakhir akan dikumpulkan di padang mahsyar untuk memperhitungkan amal perbuatannya selama didunia , dalam kondisi telanjang dan dalam waktu 40 tahun sebelum di hisab
Diriwayatkan dari ‘Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَجْمَعُ اللهُ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ لِمِيْقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُوْمٍ قِيَامًا أَرْبَعِيْنَ سَنَةً شَاخِصَةً أَبْصَارُهُمْ يَنْتَظِرُوْنَ فَصْلَ الْقَضَاءِ
“Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama sampai yang terakhir, pada waktu hari tertentu dalam keadaan berdiri selama empat puluh tahun. Pandangan-pandangan mereka menatap (ke langit), menanti pengadilan Allah.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya dan ath-Thabrani. Hadits ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wat-Tarhib, no.3591).
Salah satu Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang menggambarkan keadaan hari kiamat adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Dalam Hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda:
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ.
“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. at-Tirmidzi no. 2416, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir jilid 10 hal 8 Hadits no. 9772)
Dalam Hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada kita bahwasanya, kelak di hari kiamat setiap Bani Adam (manusia) akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala mengenai 5 (lima) perkara, diataranya adalah tentang:
1. Umur
Umur menjadi hal yang sudah pasti akan ditanyakan saat di akhirat nanti. Tentu saja pertanyaan tersebut berkaitan dnegan untuk apa saja umur tersebut kita pergunakan? Apakah untuk melakukan kesibukan duniawi saja atau mengimbanginya dengan kesibukan akhirat?
Banyak di antara kita yang lalai dengan perkara umur ini. Bahkan tidak jarang kita jumpai orang-orang yang bukan melaksanakan perintah Allah, namun justru menghabiskan separuh kehidupannya untuk berbuat maksiat dan dosa. Orang-orang yang demikian inilah yang kelak akan terjerumus ke dalam pedihnya siksa neraka karena menjadi dunia sebagai orientasi hidupnya.
Sebaliknya, mereka yang mempergunakan umurnya untuk menyibukkan diri dengan dzikir, shalat, membaca Al-Qur’an, membayar zakat, membantu sesama dan amalan kebaikan lainnya akan diberi keindahan surga. Oleh karenanya, janganlah menghabiskan waktu untuk berfoya-foya dan terlena dengan kenikmatan duniawi yang hanya sementara.
2. Ilmu
Perkara selanjutnya yang juga akan ditanyakan saat kiamat nanti adalah mengenai ilmu. Bagaimanakah cara kita memperoleh dan mempergunakan ilmu menjadi suatu hal yang sangat penting. Apakah kita menggunakan setiap lembar ilmu yang diperoleh untuk kebaikan atau justru menggunakannya untuk berbuat maksiat.
3. Masa Muda
Baca Juga
- Inilah Ciri-Ciri Wanita Ahli Surga dan Kenikmatan Surga
- Keutamaan Sholat Sunnah Utaqo dan Tata Cara Sholat Sunnah Utaqo 8 Rakaat di Bulan Syawal
- Apa Dalil Orang Meninggal di Hari Jumat Bebas Dari Siksa Kubur
- Keutamaan Sholat Dhuha sesuai menurut Hadits Shahih
- Hikmah dan Manfaat Sholat Tahajud bagi yang Istiqomah Rutin Mengerjakannya
Semua kegiatan tersebut ternyata menjadi ladang untuk mengumpulkan dosa. Maka beruntunglah bagi mereka yang menggunakan masa mudanya untuk menuntut ilmu akhirat dengan tidak melupakan ilmu dunia. Rajin mendatangi majelis taklim dan bertemu dengan orang-orang shaleh, menjaga diri dari perbuatan zina serta tidak suka melakukan perbuatan sia-sia lainnya.
4. Harta (Cara Mendapatkannya)
Pertanyaan yang tidak kalah penting akan ditanyakan saat kiamat kelak adalah perkara harta. Ada dua pertanyaan terkait harta ini, yang pertama mengenai bagaimana cara kita memperolehnya. Apakah kita mendapatkan harta dengan cara menipu, mencuri, melakukan korupsi atau perbuatan dosa lainnya. Ataukah kita mendapatkan harta tersebut dengan cara yang baik, berkah dan halal. Tentu saja cara kedua inilah yang mampu bermanfaat di dunia dan akhirat.
5. Harta (Cara Memanfaatkannya)
Pertanyaan selanjutnya mengenai perkara harta adalah cara memanfaatkannya. Apabila kita mendapatkan harta dengan cara yang buruk, maka kemungkinan besar harta itu juga akan digunakan untuk keburukan. Misalnya mendapatkan harta dari hasil korupsi, bisa jadi digunakan untuk zina, hura-hura dan sejenisnya.
Namun tidak semua orang yang mendapatkan harta dengan cara buruk mempergunakanya untuk keburukan juga. Harta tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebaikan, seperti bersedekah dengan hasil uang curian. Namun perlu diketahui bahwa Allah tidak akan menerima kebaikan kecuali dengan cara dan sumber yang baik pula.
Ada pula orang yang mendapatkan harta dengan cara yang baik namun menggunakannya untuk keburukan. Misalnya ia mencari harta dengan menjadi seorang kuli bangunan, akan tetapi mempergunakan harta tersebut untuk berjudi, ikut pesta minuman keras dan maksiat lainnya.
Cara memanfaatkan harta yang terakhir adalah mendapatkan dengan baik dan mempergunakannya di jalan kebaikan. Orang yang demikian ini adalah orang yang beruntung sebab mereka menjemput rezeki dengan cara yang baik dan memanfaatkanya di jalan Allah.
Demikianlah informasi mengenai lima hal yang sudah pasti ditanyakan saat hari kiamat kelak. Sebagai kaum muslim kita harus mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan melaksanakan dengan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya agar mendapatkan indahnya surga seperti yang telah dijanjikan Allah bagi orang-orang yang beriman.
Barangsiapa yang bisa menjawab dan mempertanggungjawabkan kelima perkara tersebut kelak di hari kiamat, maka dia akan menjadi orang yang beruntung. Dan dengan izin Allah, dia pun akan mendapatkan apa-apa yang telah Allah janjikan kepada hamba-hambaNya yang bertakwa berupa kenikmatan-kenikmatan surga.
Namun apabila ia tidak bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah, maka sungguh dia termasuk orang-orang yang celaka dan mendapatkan adzab yang pedih dariNya.
Semoga kita digolongkan oleh Allah ke dalam orang-orang yang bisa memanfaatkan umur, masa muda, harta dan ilmu dengan sebaik mungkin agar kelak kita bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah. Dan semoga Allah memudahkan kita untuk bisa berkumpul dengan orang-orang yang shalih dari kalangan Nabi dan Rasul serta orang-orang yang sejalan dengan mereka.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa Neraka.” (QS. al-Baqarah [2]: 201
Demikian 5 Hal Perkara Pertanyaan yang Akan Ditanyakan kepada Manusia di Hari Kiamat