Mengenal Nama 7 Putra Putri Rasulullah Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul terakhir dan Penghulu para nabi yang memiliki keutamaan dan kemulian disisi Allah SWT sebagai pembawa risalah berupa Al Qur'an yang merupakan pedoman hidup manusia menuju jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Selama hidupnya, Nabi Muhammad SAW memiliki 11 Istri dan 7 anak yang terdiri dari tiga anak laki-laki (Putra) dan empat anak perempuan (putri).
Kesemua anak Nabi Muhammad SAW, berasal dari istri pertamanya yaitu Sayyidah Khadijah ra, kecuali Ibrahim yang merupakan putra Mariah al-Qibthiyah ra. Sedangkan dari istri lainnya, Rasulullah tidak mendapatkan keturunan
Enam dari tujuh anak Rasulullah terlahir dari Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid radhiallahu 'anha. Rasulullah SAW memuji Khadijah dengan sabdanya,
قَدْ آمَنَتْ بِي إِذْ كَفَرَ بِي النَّاسُ وَصَدَّقَتْنِي إِذْ كَذَّبَنِي النَّاسُ وَوَاسَتْنِي بِمَالِهَا إِذْ حَرَمَنِي النَّاسُ وَرَزَقَنِي اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَلَدَهَا إِذْ حَرَمَنِي أَوْلَادَ النِّسَاءِ
"Ia telah beriman kepadaku tatkala orang-orang kafir kepadaku, ia telah membenarkan aku tatkala orang-orang mendustakan aku, ia telah membantuku dengan hartanya tatkala orang-orang menahan hartanya tidak membantuku, dan Allah telah menganugerahkan darinya anak-anak tatkala Allah tidak menganugerahkan kepadaku anak-anak dari wanita-wanita yang lain. "(HR Ahmad no.24864)
Beliau Rasulullah Nabi Muhammad SAW mengucapkan kalimat ini, beliau belum menikah dengan Maria al-Qibtiyah.
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, "Rasulullah mempunyai tiga orang putra; yang pertama Qasim, namanya menjadi kunyah Rasulullah (Abul Qashim). Qashim dilahirkan sebelum kenabian dan meninggal dunia ketika berusia 2 tahun. Yang kedua Abdullah, disebut juga Ath-Thayyib atau ath-Tahir kerana lahir selepas kenabian. Putra yang ketiga adalah Ibrahim, dilahirkan di Madinah tahun 8 H dan wafat ketika berusia 17 atau 18 bulan.
Adapun anak perempuannya berjumlah 4 orang; Zainab yang Menikah dengan Abu al-Ash bin al-Rabi ', anak saudara Rasulullah dari jalur Khadijah, kemudian Fatimah Menikah dengan Ali bin Abi Talib, lalu Ruqayyah dan Ummu Qultsum Menikah dengan Uthman bin Affan.
Puteri-puteri Rasulullah
Para ulama sepakat bahawa jumlah putri Rasulullah ada 4 orang, semuanya terlahir dari rahim Ummul Mukminin Khadijah radhiallahu 'anha.
Pertama, putri pertama Rasulullah adalah Zainab binti Rasulullah.
Zainab radhiallahu 'anha Menikah dengan anak ibu saudaranya, Halah binti Khuwailid, yang bernama Abu al-Ash bin al-Rabi'. Pernikahan ini berlangsung sebelum sang ayah diangkat menjadi rasul. Zainab dan ketiga saudarinya masuk Islam sebagaimana ibunya Khadijah menerima Islam, akan tetapi sang suami, Abu al-Ash, tetap dalam agama jahiliyah. Hal ini menyebabkan Zainab tidak ikut hijrah ke Madinah bersama ayah dan saudari-saudarinya, kerana ikatannya dengan sang suami.
Beberapa lama kemudian, barulah Zainab hijrah dari Mekah ke Madinah menyelamatkan agamanya dan berjumpa dengan sang ayah tercinta, lalu menyusullah suaminya, Abu al-As. Abu al-Ash pun mengucapkan dua kalimah syahadah dan memeluk agama mertua dan isterinya. Keluarga kecil yang bahagia ini pun bersatu kembali dalam Islam dan iman. Tidak lama kebahagiaan tersebut berlangsung, pada tahun 8 H, Zainab wafat meninggalkan Abu al-As dan putri mereka Umamah.
Setelah itu, kadang-kadang Umamah diasuh oleh kakeknya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sebagaimana dalam hadis disebutkan beliau menggendong cucunya, Umamah, ketika sholat, apabila beliau sujud, beliau meletakkan Umamah dari gendongannya.
Kedua, Ruqayyah binti Rasulullah.
Ruqayyah radhiallahu 'anha dinikahkan oleh Rasulullah dengan sahabat yang mulia Utsman bin Affan radhiallahu' anhu. Kedua-duanya turut serta berhijrah ke Habsyah ketika musyrikin Mekah sudah sangat keterlaluan dalam menyiksa dan menyakiti orang-orang yang beriman. Di Habsyah, pasangan yang mulia ini dianugerahi seorang putra yang dinamakan Abdullah.
Ruqayyah dan Utsman juga turut serta dalam hijrah yang kedua dari Mekah menuju Madinah. Ketika tinggal di Madinah mereka dihadapkan dengan ujian wafatnya putra tunggal mereka yang sudah berusia 6 tahun.
Tidak lama kemudian, Ruqoyyah juga menderita sakit demam yang tinggi. Utsman bin Affan setia merawat isterinya dan senatiasa mengawasi keadaannya. Pada masa itu bersamaan dengan terjadinya Perang Badar, atas permintaan Rasulullah untuk mejaga anak perempuannya, Utsman pun tidak boleh turut serta dalam perang ini. Wafatlah ruqayyah bersamaan dengan kedatangan Zaid bin Haritsah yang mengkhabarkan kemenangan umat Islam di Badar.
Ketiga, Ummu Kultsum binti Rasulullah.
Setelah Ruqayyah meninggal dunia, Rasulullah menikahkan Utsman dengan putrinya yang lain, Ummu Kultsum radhiallahu 'anha. Oleh kerana itulah Utsman dijuluki dzu nurain (pemilik dua cahaya) kerana menikahi dua putri Rasulullah, sebuah keistimewaan yang tidak dimiliki sahabat lain.
Utsman dan Ummu Kultsum bersama-sama membina rumah tangga hingga wafatnya Ummu Kultsum pada bulan Sya'ban tahun 9 H. Kedua-duanya tidak dianugerahi putra ataupun putri. Ummu Kultsum dikebumikan bersebelahan dengan saudarinya Ruqayyah radhiallahu 'anhuma.
Keempat, Fatimah binti Rasulullah.
Fatimah radhiallahu 'anha adalah putri bungsu Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam. Ia dilahirkan lima tahun sebelum kenabian. Pada tahun kedua hijrah, Rasulullah menikahkannya dengan Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu. Pasangan ini dikurniakan putera pertama pada tahun ketiga hijriyah, dan anak tersebut dinamakan Hasan. Kemudian anak kedua lahir pada bulan Rajab satu tahun berikutnya, dan dinamakan Husein. Anak ketiga mereka, Zainab, dilahirkan pada tahun keempat hijriyah dan dua tahun berselang lahirlah putri mereka Ummu Kultsum.
Fatimah adalah anak yang paling mirip dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari gaya bicara dan gaya berjalannya. Apabila Fatimah datang ke rumah sang ayah, ayahnya selalu menyambutnya dengan menciumnya dan duduk bersamanya. Kecintaan Rasulullah terhadap Fatimah tergambar dalam sabdanya,
فاطمة بضعة منى -جزء مني- فمن أغضبها أغضبني "رواه البخاري
"Fatimah adalah bahagian dariku. Barangsiapa membuatnya marah, maka dia juga telah membuatku marah. "(HR. Bukhari)
Beliau juga bersabda,
أفضل نساء أهل الجنة خديجة بنت خويلد, وفاطمة بنت محمد, ومريم بنت عمران, وآسية بنت مزاحم امرأة فرعون "رواه الإمام أحمد
"Sebaik-baik wanita penduduk syurga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, Asiah bin Muzahim, isteri Firaun." (HR. Ahmad).
Satu-satunya anak Rasulullah yang hidup ketika beliau wafat adalah Fatimah, kemudian ia pula keluarga Rasulullah yang pertama yang menyusul beliau. Fatimah radhiallahu 'anha wafat enam bulan setelah sang ayah tercinta meninggal dunia meninggalkan dunia. Ia meninggal dunia pada 2 Ramadhan tahun 11 H, dan dimakamkan di Baqi '.
Putera-putera Rasulullah
Pertama, al-Qashim bin Rasulullah.
Rasulullah berkunyah dengan namanya, beliau dipanggil Abu al-Qashim (bapanya Qashim). Qashim lahir sebelum masa kenabian dan meninggal dunia ketika usia dua tahun.
Kedua, Abdullah bin Rasulullah.
Abdullah dinamakan juga dengan ath-Thayyib atau ath-Thahir. Ia dilahirkan pada masa kenabian.
Ketiga, Ibrahim bin Rasulullah.
Ibrahim dilahirkan pada tahun 8 H di Kota Madinah. Dia adalah anak terakhir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dilahirkan dari rahim Maria al-Qibthiyah radhiallahu' anha. Maria adalah seorang budak yang diberikan Muqauqis, penguasa Mesir, kepada Rasulullah. Lalu Maria mengucapkan syahadat dan dinikahi oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Usia Ibrahim tidak panjang, ia meninggal dunia pada tahun 10 H ketika berusia 17 atau 18 bulan. Rasulullah sangat bersedih dengan pemergian anak kecilnya yang menjadi penyejuk hatinya ini. Ketika Ibrahim wafat, Rasulullah bersabda,
"إن العين تدمع, والقلب يحزن, ولا نقول إلا ما يرضى ربنا, وإنا بفراقك يا إبراهيم لمحزونون" رواه البخاري
"Sesungguhnya mata ini menitiskan air mata dan hati ini bersedih, namun kami tidak mengatakan sesuatu yang tidak diridhai Rabb kami. Sesungguhnya kami bersedih dengan kepergianmu wahai Ibrahim. "(HR. Bukhari).
Kalau kita perhatikan perjalanan hidup Rasulullah bersama anak-anaknya, nescaya kita dapati pelajaran dan hikmah yang banyak. Allah Ta'ala mengurniakan beliau putra dan putri yang merupakan tanda kesempurnaan beliau sebagai manusia. Namun Allah juga cuba beliau dengan mengambil satu per satu anaknya sebagaimana dahulu mengambil satu per satu orang tuanya tatkala beliau memerlukan mereka; ayah, ibu, datuk, dan bapa saudaranya. Hanya anaknya Fatimah yang meninggal dunia selepas Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Allah juga tidak memanjangkan usia putra-putra beliau, salah satu hikmahnya adalah agar orang-orang tidak mengkultuskan putra-putranya atau mengangkatnya menjadi Nabi setelah beliau. Boleh kita lihat, cucu beliau Hasan dan Husein saja sudah membuat orang-orang yang lemah terfitnah. Mereka mengagungkan kedua-dua cucu beliau melebih yang sepatutnya, bagaimana kiranya kalau putra-putra beliau dipanjangkan usianya dan mempunyai keturunan? Tentu akan menimbulkan fitnah yang lebih besar.
Hikmah dari wafatnya putra dan putri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga sebagai teladan bagi orang-orang yang kehilangan salah satu putra atau putri mereka. saat kehilangan anaknya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabar dan tidak mengucapkan perkataan yang tidak diridhai Allah. Ketika seseorang kehilangan salah satu anaknya, maka Rasulullah telah kehilangan hampir semua anaknya.
Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya ..
Baca Juga Artikel