Perbedaan dan Persamaan Rasul dengan Nabi serta Tugas-tugas Nabi Rasul, Sifat Sifat Nabi Rasul
Perbedaan dan Persamaan Rasul dengan Nabi serta Tugas-Tugas Nabi Rasul, Sifat Sifat Nabi Rasul
Iman kepada Nabi dan para Rasul merupakan Rukun Iman yang keempat dalam Islam.Jadi kita wajib percaya dan mengimani terutama 25 Nabi dan Rasul.
Nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah SWT namun tidak diperintahkan untuk menyampaikannya, akan tetapi mengamalkannya sendiri tanpa ada keharusan untuk menyampaikannya.
Rasul adalah seorang yang mendapat wahyu Dari Allah SWT dengan suatu syari’at dan ia diperintahkan untuk menyampaikan dan mengamalkannya.
Setiap Rasul mesti Nabi, namun tidak setiap Nabi itu Rasul. Jadi para Nabi itu jauh lebih banyak ketimbang para Rasul.
Menurut syariat Islam jumlah Nabi ada 124.000 orang, sedangkan jumlah Rasul ada 312 orang berdasarkan Jumlah Nabi Ulul Azmi Ada 5 Nabi Rasul Ulul Azmi
Dari Abi Zar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas (312)” [Hadits Riwayat At-Turmuzy]
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara meraka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawah suatu mu’jizat melainkan dengan seizin Allah.” (Qs. Al-Ghafir: 787)
Seorang rasul memiliki tingkatan lebih tinggi karena menjadi pimpinan umat, sementara nabi tidak harus menjadi pimpinan. Di antara rasul yang memiliki julukan Ulul Azmi adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad. Mereka dikatakan memiliki tingkatan tertinggi dikalangan rasul.
Dari semua Rasul, Nabi Muhammad saw yang mendapat gelar resmi di dalam Al-Qur’an Rasulullah adalah satu-satunya yang kewajibannya meliputi umat dan wilayah seluruh alam semesta ‘Rahmatan lil Alamin’.
Tugas-tugas Nabi dan Rasul
1. Menegakkan Kalimat tauhid (kalimat : Laa ilaaha illallaah)
· Firman Allah SWT didalam kitab suci Al-Qur’an:
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya: 25)
2. Menyeru manusia untuk menyembah hanya kepada Allah.
· Firman Allah SWT :
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan : “Sembahlah Allah saja dan jauhilah thoghut….” (QS. An-Nahl: 36)
3. Membawa Rahmat
· Allah SWT berfirman didalam kitab suci Al-Qur’an:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)
4. Memberikan petunjuk kejalan yang benar.
· Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan…” (QS. Fathir: 24)
5. Memberi peringatan kepada manusia
· Allah SWT Berfirman:
“Dan tidaklah Kami mengutus para Rasul itu, melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan …” (QS. Al-An’am: 48)
6. Memberi suri teladan yang baik.
· Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Ahmad)
Sifat-Sifat Nabi dan Rasul
Para Nabi dan Rasul mempunyai 4 sifat wajib dan 4 sifat mustahil, serta satu sifat jaiz, yaitu :
1.Shiddiq (benar), Mustahil ia Kizib (dusta).
2.Amanah (dapat dipercaya), mustahil Khianat (curang).
3.Tabliqh (Menyampaikan wahyu kepada umatnya), Mustahil Kitman (menyembunyikan Wahyu).
4.Fathonah (Pandai/cerdas), Mustahil Jahlun (Bodoh).
Bersifat jaiz yaitu Aradhul Basyariyah (sifat-sifat sebagaimana manusia).
Kitab Nabi dan Rasul
1. Musa AS. (Kitab Suci Taurat)
2. Daud AS. (Kitab Suci Zabur)
3. Isa AS. (Kitab Suci Injil)
4. Muhammad SAW. (Kitab Suci Al-Qur'an)
"... ialah orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah. Mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan." (Q.S. Al Ahzab : 39).
Kata “nabi” berasal dari kata naba yang berarti “dari tempat yang tinggi”; karena itu orang ‘yang di tempat tinggi’ semestinya punya penglihatan ke tempat yang jauh (prediksi masa depan) yang disebut nubuwwah.
Perbedaan Nabi dan Rasul
1.Rasul menerima wahyu selain melalui mimpi juga menerima wahyu melalui malaikat dan dapat berkomunikasi secara langsung dengan malaikat Jibril As Sedangkan kalau nabi hanya mendapatkan wahyu melalui mimpi
2. Rasul diutus kepada kaum yang belum beriman, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah beriman.
3. Seluruh rasul yang diutus berhasil Allah SWT selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan oleh kaumnya. Adapun nabi, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.
4. Rasul Diwajibkan untuk menyampaikan wahyu yang diterima kepada umatnya sedangkan Nabi tidak diwajibkan (tapi diperbolehkan) untuk menyampaikan wahyu yang diterima kepada umatnya.
5 Rasul Membawa syariat baru dan mengamalkannya. sedangkan Nabi Hanya mengamalkan syariat yang telah ada sebelumnya sedangkan
6. Rasul membawa kitab suci atau suhuf sedangkan Nabi tidak membawa kitab suci atau suhuf
Persamaan Nabi dan Rasul
1.Nabi dan rasul sama-sama menyampaikan hal yang benar untuk tidak menyesatkan manusia.
2.Nabi dan rasul sama-sama memiliki iman yang lebih tinggi daripada rakyat biasa.
3.Nabi dan rasul sama-sama memiliki sifat maksum atau terjaga dari perbuatan tercela dan dosa.
4. Nabi dan Rasul sama-sama utusan Allah yang diberi wahyu oleh Allah SWT
5. Kehidupan Nabi dan Rasul sama-sama seperti manusia biasa, mereka juga makan, minum, bekerja, berkeluarga, sakit maupun bermasyarakat.
6. Nabi dan rasul adalah laki-laki mendapat wahyu Allah.
Kriteria Nabi dan Rasul
1. Dipilih dan diangkat oleh Allah.
2. Mendapat mandat (wahyu) dari Allah.
3. Bersifat cerdas.
4. Dari umat Bani Adam (Manusia).
5. Nabi dan Rasul adalah seorang laki-laki (bukan wanita).
Nabi dan rasul dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Adam as. Nabi sekaligus rasul terakhir ialah Muhammad saw yang ditugaskan untuk menyampaikan Islam dan peraturan yang khusus kepada manusia di zamannya sehingga hari kiamat. Isa as yang lahir dari perawan Maryam binti Imran juga merupakan seorang nabi.
Selain ke-25 nabi sekaligus rasul, ada juga nabi lainnya seperti dalam kisah Khidir bersama Musa yang tertulis dalam Surah Al-Kahf ayat 66-82. Terdapat juga kisah Uzayr dan Syamuil. Juga nabi-nabi yang tertulis di Hadits dan Al-Qur’an, seperti Yusya’ bin Nun, Zulqarnain, Iys, dan Syits.
Sedangkan orang suci yang masih menjadi perdebatan sebagai seorang Nabi atau hanya wali adalah Luqman al-Hakim dalam Surah Luqman.
Rasul dan Nabi diutus untuk Umatnya
Idris diutus untuk Bani Qabil di Babul, Iraq dan Memphis.
Nuh diutus untuk Bani Rasib di wilayah Selatan Iraq.
Hud diutus untuk ʿĀd yang tinggal di Al-Ahqaf, Yaman.
Shaleh diutus untuk kaum Tsamūd di Semenanjung Arab.
Ibrahim diutus untuk Bangsa Kaldeā di Kaldaniyyun Ur, Iraq.
Luth diutus untuk negeri Sadūm dan Amūrah di Syam, Palestina.
Isma’il diutus untuk untuk Qabilah Yaman, Mekkah.
Ishaq diutus untuk Kanʻān di wilayah Al-Khalil, Palestina.
Yaqub diutus untuk Kanʻān di Syam.
Yusuf diutus untuk Hyksos dan Kanʻān di Mesir.
Ayyub diutus untuk Bani Israel dan Bangsa Amoria (Aramin) di Horan, Syria.
Syu’aib diutus untuk Kaum Rass, negeri Madyan dan Aykah.
Musa dan Harun diutus untuk Bangsa Mesir Kuno dan Bani Israel di Mesir.
Zulkifli diutus untuk Bangsa Amoria di Damaskus.
Yunus diutus untuk bangsa Assyria di Ninawa, Iraq.
Ilyas diutus untuk Funisia dan Bani Israel, di Ba’labak Syam.
Ilyasa diutus untuk Bani Israel dan kaum Amoria di Panyas, Syam.
Daud diutus untuk Bani Israel di Palestina.
Sulaiman diutus untuk Bani Israel di Palestina.
Zakaria diutus untuk Bani Israil di Palestina.
Yahya diutus untuk Bani Israil di Palestina.
Isa diutus untuk Bani Israil di Palestina.
Muhammad seorang nabi & rasul terakhir yang diutus di Jazirah Arab untuk seluruh umat manusia dan jin.
Sedangkan Adam dan Syits yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf sebagai seorang nabi saja, bukan sebagai rasul karena mereka tidak memiliki umat atau kaum dan tidak memiliki kewajiban untuk menyebarkan risalah yang mereka yakini. Sedangkan Khaḍr seorang nabi yang dianggap misterius, ia tidak diketahui lebih lanjut untuk kaum apa dia diutus.
Manfaat Iman Kepada Rasul Nabi Allah SWT
1. Dapat menambahkan keyakinan, kemantapan, dan melenyapkan keraguan hati dalam mengiktidalkan ajaran Islam yang telah dibawa oleh para Rasul (Q.S.AL-Baqarah:136)
2. Menjadikan Nabi dan rasul sebagai suri teladan yang baik ( Q.S.AL-Ahzab:21 )
3. Meyakini dan mengimani bahwasanya ajaran yang di bawa oleh para Rasul itu adalah benar dan tidak ada keraguan di dalamnya.
Demikian Perbedaan dan Persamaan Rasul dengan Nabi serta Tugas-tugas Nabi Rasul, Sifat Sifat Nabi Rasul.
Baca Juga Artikel

Iman kepada Nabi dan para Rasul merupakan Rukun Iman yang keempat dalam Islam.Jadi kita wajib percaya dan mengimani terutama 25 Nabi dan Rasul.
Nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah SWT namun tidak diperintahkan untuk menyampaikannya, akan tetapi mengamalkannya sendiri tanpa ada keharusan untuk menyampaikannya.
Rasul adalah seorang yang mendapat wahyu Dari Allah SWT dengan suatu syari’at dan ia diperintahkan untuk menyampaikan dan mengamalkannya.
Setiap Rasul mesti Nabi, namun tidak setiap Nabi itu Rasul. Jadi para Nabi itu jauh lebih banyak ketimbang para Rasul.
Menurut syariat Islam jumlah Nabi ada 124.000 orang, sedangkan jumlah Rasul ada 312 orang berdasarkan Jumlah Nabi Ulul Azmi Ada 5 Nabi Rasul Ulul Azmi
Dari Abi Zar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas (312)” [Hadits Riwayat At-Turmuzy]
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara meraka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawah suatu mu’jizat melainkan dengan seizin Allah.” (Qs. Al-Ghafir: 787)
Seorang rasul memiliki tingkatan lebih tinggi karena menjadi pimpinan umat, sementara nabi tidak harus menjadi pimpinan. Di antara rasul yang memiliki julukan Ulul Azmi adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad. Mereka dikatakan memiliki tingkatan tertinggi dikalangan rasul.
Dari semua Rasul, Nabi Muhammad saw yang mendapat gelar resmi di dalam Al-Qur’an Rasulullah adalah satu-satunya yang kewajibannya meliputi umat dan wilayah seluruh alam semesta ‘Rahmatan lil Alamin’.
Tugas-tugas Nabi dan Rasul
1. Menegakkan Kalimat tauhid (kalimat : Laa ilaaha illallaah)
· Firman Allah SWT didalam kitab suci Al-Qur’an:
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya: 25)
2. Menyeru manusia untuk menyembah hanya kepada Allah.
· Firman Allah SWT :
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan : “Sembahlah Allah saja dan jauhilah thoghut….” (QS. An-Nahl: 36)
3. Membawa Rahmat
· Allah SWT berfirman didalam kitab suci Al-Qur’an:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)
4. Memberikan petunjuk kejalan yang benar.
· Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan…” (QS. Fathir: 24)
5. Memberi peringatan kepada manusia
· Allah SWT Berfirman:
“Dan tidaklah Kami mengutus para Rasul itu, melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan …” (QS. Al-An’am: 48)
6. Memberi suri teladan yang baik.
· Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Ahmad)
Sifat-Sifat Nabi dan Rasul
Para Nabi dan Rasul mempunyai 4 sifat wajib dan 4 sifat mustahil, serta satu sifat jaiz, yaitu :
1.Shiddiq (benar), Mustahil ia Kizib (dusta).
2.Amanah (dapat dipercaya), mustahil Khianat (curang).
3.Tabliqh (Menyampaikan wahyu kepada umatnya), Mustahil Kitman (menyembunyikan Wahyu).
4.Fathonah (Pandai/cerdas), Mustahil Jahlun (Bodoh).
Bersifat jaiz yaitu Aradhul Basyariyah (sifat-sifat sebagaimana manusia).
Kitab Nabi dan Rasul
1. Musa AS. (Kitab Suci Taurat)
2. Daud AS. (Kitab Suci Zabur)
3. Isa AS. (Kitab Suci Injil)
4. Muhammad SAW. (Kitab Suci Al-Qur'an)
Baca Juga
"... ialah orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah. Mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan." (Q.S. Al Ahzab : 39).
Kata “nabi” berasal dari kata naba yang berarti “dari tempat yang tinggi”; karena itu orang ‘yang di tempat tinggi’ semestinya punya penglihatan ke tempat yang jauh (prediksi masa depan) yang disebut nubuwwah.
Perbedaan Nabi dan Rasul
1.Rasul menerima wahyu selain melalui mimpi juga menerima wahyu melalui malaikat dan dapat berkomunikasi secara langsung dengan malaikat Jibril As Sedangkan kalau nabi hanya mendapatkan wahyu melalui mimpi
2. Rasul diutus kepada kaum yang belum beriman, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah beriman.
3. Seluruh rasul yang diutus berhasil Allah SWT selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan oleh kaumnya. Adapun nabi, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.
4. Rasul Diwajibkan untuk menyampaikan wahyu yang diterima kepada umatnya sedangkan Nabi tidak diwajibkan (tapi diperbolehkan) untuk menyampaikan wahyu yang diterima kepada umatnya.
5 Rasul Membawa syariat baru dan mengamalkannya. sedangkan Nabi Hanya mengamalkan syariat yang telah ada sebelumnya sedangkan
6. Rasul membawa kitab suci atau suhuf sedangkan Nabi tidak membawa kitab suci atau suhuf
Persamaan Nabi dan Rasul
1.Nabi dan rasul sama-sama menyampaikan hal yang benar untuk tidak menyesatkan manusia.
2.Nabi dan rasul sama-sama memiliki iman yang lebih tinggi daripada rakyat biasa.
3.Nabi dan rasul sama-sama memiliki sifat maksum atau terjaga dari perbuatan tercela dan dosa.
4. Nabi dan Rasul sama-sama utusan Allah yang diberi wahyu oleh Allah SWT
5. Kehidupan Nabi dan Rasul sama-sama seperti manusia biasa, mereka juga makan, minum, bekerja, berkeluarga, sakit maupun bermasyarakat.
6. Nabi dan rasul adalah laki-laki mendapat wahyu Allah.
Kriteria Nabi dan Rasul
1. Dipilih dan diangkat oleh Allah.
2. Mendapat mandat (wahyu) dari Allah.
3. Bersifat cerdas.
4. Dari umat Bani Adam (Manusia).
5. Nabi dan Rasul adalah seorang laki-laki (bukan wanita).
Nabi dan rasul dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Adam as. Nabi sekaligus rasul terakhir ialah Muhammad saw yang ditugaskan untuk menyampaikan Islam dan peraturan yang khusus kepada manusia di zamannya sehingga hari kiamat. Isa as yang lahir dari perawan Maryam binti Imran juga merupakan seorang nabi.
Selain ke-25 nabi sekaligus rasul, ada juga nabi lainnya seperti dalam kisah Khidir bersama Musa yang tertulis dalam Surah Al-Kahf ayat 66-82. Terdapat juga kisah Uzayr dan Syamuil. Juga nabi-nabi yang tertulis di Hadits dan Al-Qur’an, seperti Yusya’ bin Nun, Zulqarnain, Iys, dan Syits.
Sedangkan orang suci yang masih menjadi perdebatan sebagai seorang Nabi atau hanya wali adalah Luqman al-Hakim dalam Surah Luqman.
Rasul dan Nabi diutus untuk Umatnya
Idris diutus untuk Bani Qabil di Babul, Iraq dan Memphis.
Nuh diutus untuk Bani Rasib di wilayah Selatan Iraq.
Hud diutus untuk ʿĀd yang tinggal di Al-Ahqaf, Yaman.
Shaleh diutus untuk kaum Tsamūd di Semenanjung Arab.
Ibrahim diutus untuk Bangsa Kaldeā di Kaldaniyyun Ur, Iraq.
Luth diutus untuk negeri Sadūm dan Amūrah di Syam, Palestina.
Isma’il diutus untuk untuk Qabilah Yaman, Mekkah.
Ishaq diutus untuk Kanʻān di wilayah Al-Khalil, Palestina.
Yaqub diutus untuk Kanʻān di Syam.
Yusuf diutus untuk Hyksos dan Kanʻān di Mesir.
Ayyub diutus untuk Bani Israel dan Bangsa Amoria (Aramin) di Horan, Syria.
Syu’aib diutus untuk Kaum Rass, negeri Madyan dan Aykah.
Musa dan Harun diutus untuk Bangsa Mesir Kuno dan Bani Israel di Mesir.
Zulkifli diutus untuk Bangsa Amoria di Damaskus.
Yunus diutus untuk bangsa Assyria di Ninawa, Iraq.
Ilyas diutus untuk Funisia dan Bani Israel, di Ba’labak Syam.
Ilyasa diutus untuk Bani Israel dan kaum Amoria di Panyas, Syam.
Daud diutus untuk Bani Israel di Palestina.
Sulaiman diutus untuk Bani Israel di Palestina.
Zakaria diutus untuk Bani Israil di Palestina.
Yahya diutus untuk Bani Israil di Palestina.
Isa diutus untuk Bani Israil di Palestina.
Muhammad seorang nabi & rasul terakhir yang diutus di Jazirah Arab untuk seluruh umat manusia dan jin.
Sedangkan Adam dan Syits yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf sebagai seorang nabi saja, bukan sebagai rasul karena mereka tidak memiliki umat atau kaum dan tidak memiliki kewajiban untuk menyebarkan risalah yang mereka yakini. Sedangkan Khaḍr seorang nabi yang dianggap misterius, ia tidak diketahui lebih lanjut untuk kaum apa dia diutus.
Manfaat Iman Kepada Rasul Nabi Allah SWT
1. Dapat menambahkan keyakinan, kemantapan, dan melenyapkan keraguan hati dalam mengiktidalkan ajaran Islam yang telah dibawa oleh para Rasul (Q.S.AL-Baqarah:136)
2. Menjadikan Nabi dan rasul sebagai suri teladan yang baik ( Q.S.AL-Ahzab:21 )
3. Meyakini dan mengimani bahwasanya ajaran yang di bawa oleh para Rasul itu adalah benar dan tidak ada keraguan di dalamnya.
Demikian Perbedaan dan Persamaan Rasul dengan Nabi serta Tugas-tugas Nabi Rasul, Sifat Sifat Nabi Rasul.
Baca Juga Artikel
Contoh Teladan akhlak terpuji Rasulullah Nabi Muhammad SAW
-
Pesan Ilmu Hikmah dibalik Kisah Nabi Khidir AS bertemu dengan Nabi Musa AS
-
Kisah Nabi Idris as dengan Malaikat Izrail tentang Surga Neraka dan Kematian secara lengkap
-
Kisah Teladan 5 Nabi Rasul yang bergelar Ulul Azmi ciri-ciri sifat Nabi Rasull ulul azmi
-
Kisah Teladan Sejarah Riwayat 25 jumlah Nama-Nama Nabi Dan Rasul Yang Wajib diketahui