Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masuk Pintu Surga Ar-Rayyan Bagi Orang Yang Berpuasa Ramadhan

Masuk-Pintu-Surga-Ar-Rayyan-Bagi-Orang-Yang-Berpuasa-Ramadhan
Masuk Pintu Surga Ar-Rayyan Bagi Orang Yang Berpuasa Ramadhan Masuk-Pintu-Surga-Ar-Rayyan-Bagi-Orang-Yang-Berpuasa-Ramadhan

Pintu Surga Ar-Rayyan - Puasa ramadhan adalah bulan penuh rahmat ini sangat istimewa karena Allah menjanjikan pahala yang berlipat bagi setiap amal kebaikan yang kita kerjakan di bulan ini, khususnya amal puasa dan umumnya amal-amal sunah yang dikerjakan bersamanya. Sungguh pahala yang besar Allah SWT limpahkan kepada Umat Muslim yang menjalankan ibadah Puasa Ramadhan karena janji Allah SWT sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW

Dalam salah satu hadits, Rasulullah saw. mengabarkan bahwa barang siapa yang mengerjakan amalan sunah, nilainya sama dengan amalan wajib. Sementara itu, barang siapa yang melakukan amalan wajib, nilainya sama dengan melakukan 70 amalan wajib di bulan lain. Barang siapa pada bulan itu mendekatkan diri (kepada Allah Swt.) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib di bulan lain. Barang siapa mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan lain …. (H.R. Al Uqaili, Inu Huzaimah, Al Baihaqi, Al Khaib dan Al Asbahani)

Dari Sahl bin Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).

Ar Rayyan secara bahasa berarti puas, segar dan tidak haus. Ar Rayyan ini adalah salah satu pintu di surga dari delapan pintu yang ada yang disediakan khusus bagi orang yang berpuasa. Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Al Fath menyebutkan, “Ar Rayyan dengan menfathahkan huruf ro’ dan mentasydid ya’, mengikuti wazan fi’il (kata kerja) dari kata ‘ar riyy‘ yang maksudnya adalah nama salah satu pintu di surga yang hanya dikhususkan untuk orang yang berpuasa memasukinya. Dari sisi lafazh dan makna ada kaitannya. Karena kata ar rayyan adalah turunan dari kata ar riyy yang artinya bersesuaian dengan keadaan orang yang berpuasa. Orang yang berpuasa kelak akan memasuki pintu tersebut dan tidak pernah merasakan haus lagi.” (Fathul Bari, 4: 131).

Ibnu Hajar menyebutkan bahwa dalam lafazh hadits lainnya disebutkan bahwa di surga itu ada delapan buah pintu. Salah satu pintu dinamakan Ar Rayyan. Pintu tersebut tidaklah dimasuki selain orang yang berpuasa (lihat Fathul Bari, 4: 132). Hadits yang dimaksud adalah,

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « فِى الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ »

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari no. 3257).

Karena orang yang berpuasa khusus di bulan Ramadhan itu dengan meninggalkan nafsu syahwat hubungan intim, makan dan minum , meninggalkan kenikmatan-kenikmatan semuanya karena Allah subhanahu wa ta’ala.  maka Dia akan mengganti dengan yang lebih baik.

Bahkan amalan puasa ini dikhususkan untuk Allah, Dialah yang nanti akan membalasnya. Dalam hadits qudsi disebutkan,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ ، إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

“Setiap amalan manusia adalah untuknya. Kecuali amalan puasa itu untuk Allah dan Dia yang nanti akan membalasnya” (HR. Bukhari no. 5927 dan Muslim no. 1151).

Pintu surga sendiri memiliki 8 buah pintu, sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits nabawi yang shahihah, diantaranya adalah hadits :

أَدْخَلَهُ اللهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ

“Allah akan memasukkannya ke salah satu dari 8 pintu surga mana saja yang ia kehendaki” (Muttafaqun ‘alaih).

Sebagian ahli bahasa mengatakan bahwa ar-Rayaan adalah wazan fa’laan dari “الرَّيِّ” yang kalau diterjemahkan artinya kurang lebih pemandangan yang indah, karena hal tersebut diperuntukan bagi orang yang berpuasa yang telah sabar menahan haus dan lapar.

Pada hari kiamat, orang yang berpuasa Ramadhan juga akan dipanggil untuk masuk surga melalui pintu khusus. Pintu surga itu bernama Ar Rayyan. Yang bisa masuk ke sana hanyalah orang yang berpuasa saja. Ketika orang yang puasa sudah masuk semua, pintu itu pun ditutup. Sahl bin Sa’ad RA berkata bahwa Nabi Muhammad SAW telah menceritakan keistimewaan tersebut.
“Sesungguhnya, pada hari kiamat di surga ada pintu bernama Ar Rayyan, tempat masuk orang yang puasa. Tidak dapat masuk melalui pintu itu kecuali orang yang berpuasa, yang dipanggil oleh penjaganya: ‘Dimana mereka yang berpuasa?’. Tidak dapat masuk ke situ kecuali mereka saja, dan apabila telah selesai, maka ditutup, tidak ada yang bisa masuk lagi seorang pun,” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Sahl bin Sa’d ra. bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, “Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang disebut Ar Royyan. Itulah pintu yang pada hari kiamat dikhususkan bagi orang-orang yang berpuasa” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Allah menyiapkan surga khusus bagi para ahli puasa, yakni surga Ar Royan. Pintu surga Ar Royan kelak di hari kiamat hanya dibukakan untuk mereka yang berpuasa dengan penuh keikhlasan pada Allah Swt..

Ini Pahala puasa dari Allah Swt. untuk hamba-hamba-Nya yang berpuasa. Lebih khusus bagi mereka yang mengerjakan puasa di bulan Ramadhan yang mulia dengan penuh keikhlasan.